Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About

Pengertian dan Kumpulan Isim fiil [اسم الفعل] dalam Ilmu Nahwu

Pengertian dan Kumpulan Isim fiil [اسم الفعل] dalam Ilmu Nahwu


Pengertian Isim Fi'il

Isim fi'il ialah kata yang juga menunjukkan arti fi'il (perbuatan) tapi tidak menerima atau tidak mempunyai tanda fi'il.

1. Isim fi'il bisa mempunyai makna fi'il madhi, contoh:

'هَيْهَاتَ' yang berarti 'بَعُدَ' (Telah jauh)

'شَتَانَ' yang berarti 'افْتَرَقَ' (berpisah)

2. bisa juga mempunyai makna fi'il mudhori, contoh:

'أُفٍّ' yang berarti أَتَضَجَّرُ (Aku mengeluuh)

'آهْ' yang berarti 'أتَوَجَّعُ' (aku mengaduuh)

'قَطْ' yang berarti 'يَكْفِي' (cukup)

'وَيْ' yang berarti 'أتَعَجَّبُ' (aku kagum)

3. isim fi'il juga bisa mempunyai arti fi'il 'amr, contoh:

'آمِيْنُ' yang berarti 'اسْتَجِبْ' (kabulkanlah!)

'صَهْ' yang berarti 'اسْكُتْ' (diam!)

'مَهْ' yang berarti 'انْكَفِفْ' (kecilkan!)

'بَلْهَ' yang berarti 'اتْرُكْ' (tinggalkan!)

'عَلَيْكَ' yang berarti 'الْزَمْ' (berpeganglah!)

'إلَيْكَ عَنِّي' yang berarti 'تَنَحَّ عَنِّي' (menyingkirlah dariku!)

'إلَيْكَ الكِتَابَ' yang berarti 'خُذْهُ' (Ambillkan buku itu!)

'هَا' atau 'هَاكَ',atau juga 'هَاءَ القَلَمَ' yang berarti 'خُذْهُ' / 'خُذِ القَلَمَ' ('Ambilkan!' atau 'ambilkan pena itu!')

'إيْه' yang berarti 'زِدْ' (tambahkan!)

'هَيَّا' yang brarti 'أسْرِعْ' (ayo/cepatlah!)

'حَيَّ' yang berarti 'أقْبِلْ' (mari/kemari!)

'دُوْنَكَ' yang berarti 'خُذْ' (ambillah!)


Isim fi'il itu hanya mempunyai satu bentuk tapi bisa mencangkup semuanya (mudzakkar, muannats, mufrad, mustasna, dan jamak), contoh: kata 'صَهْ' ini bisa digunakan untuk mufrad, mustasna, jamak, mudzakkar, atau juga muannats, kecuali jika terjadi pada isim fi'il yang bertemu dengan kaf mukhotob 'ك' (kaf yang menunjukkan arti orang yang diajak bicara, contoh kamu, kalian berdua, kalian) maka harus diikuti juga dengan kata ganti mukhotob, contoh:

إلَيْكَ عَنِي  ---> menyingkirlan kamu (laki-laki) dariku

إلَيْكِ عَنِّي ---> menyingkirlan kamu (perempuan) dariku

إلَيْكُمَا عَنِّي ---> menyingkirlan kamu berdua (laki-laki/perempuan) dariku

إلَيْكُمْ عَنِّي ---> menyingkirlan kalian (laki-laki) dariku

إلَيْكُنَّ عَنِّي ---> menyingkirlan kalian (perempuan) dariku

هَاكَ الكِتَابَ --->  Ambillkan buku itu! (jika bicara kepada laki-laki satu orang)

هَاكِ الكِتَابَ  ---> Ambillkan buku itu! (jika bicara kepada perempuan satu orang)

هَاكُمَا الكِتَابَ --->  Ambillkan buku itu! (jika bicara kepada laki-laki/perempuan dua orang)

هَاكُمُ الكِتَابَ  --->  Ambillkan buku itu! (jika bicara kepada laki-laki orang banyak)

هَاكُنَّ الكِتَابَ  --->  Ambillkan buku itu! (jika bicara kepada perempuan orang banyak)


Pembagian Isim Fi'il

Isim fi'il terbagi menjadi tiga macam, yaitu:

1. Isim Fi'il Murtajal [اسم الفعل المرتجل] 
yaitu sebuah kata yang memang dari awal pembentukannya itu sudah menjadi isim fi'il (bentuk asli isim fi'il). Contoh:
'هَيْهَاتَ' yang berarti 'بَعُدَ' (Telah jauh)

'أُفٍّ' yang berarti أَتَضَجَّرُ (Aku mengeluuh)

'آمِيْنُ' yang berarti 'اسْتَجِبْ' (kabulkanlah!)


2. Isim Fi'il Manqulah [اسم الفعل المنقولة]
yaitu sebuah kata yang digunakan untuk selain isim fi'il, tapi kemudian diganti penggunaannya menjadi isim fi'il, adapun penggantian menjadi isim fi'il ini baik itu:
  • berupa jar & majrur, contoh:
    'إلَيْكَ عَنِّي' yang berarti 'تَنَحَّ عَنِّي' (menyingkirlah dariku!)
  • atau juga berupa dharaf, contoh:
    'دُوْنَكَ الكِتَابَ' yang berarti 'خُذْهُ' (Ambillkan buku itu!)
    'مَكَانَكَ' yang berarti 'اثْبُتْ' (tetaplah 'pada tempatmu')
  • atau juga berupa mashdar, contoh:
    'بَلهَ الشَرَّ' yang berarti 'اتْرُكْهُ' (tinggalkanlah keburukan!)
    'رُوَيْدَ أَخَاكَ' yang berarti 'أمْهِلْهُ' (berilah saudaramu kesempatan [beberapa waktu])
     kata رُوَيْدَ  aslinya adalah mashdar, terbentuk dari 
  • atau juga berupa tanbiiih/تَنْبِيْهٌ [peringatan], contoh:
    هَاكَ الكِتَابَ yang berarti 'خُذْهُ' (Ambillkan buku itu!)
3. Isim Fi'il Ma'dul [اسم الفعل المعدول] (perubahan kata), contoh;
حَذَارٌ ---perubahan kata dari--> 'احْذَرْ' (hati-hati!)
نَزَالٌ ---perubahan kata dari--> 'أنْزِلْ' (turunkanlah!)

Demikianlah pembahasan tentang isim fi'il, semoga bermanfaat dan mudah dipahami. :)

___________
Referensi:
  • Jamidud Durus, juz 1, hal. 155-157 

Pengertian Isim Maushul Al-Musytarok [اسم الموصول المشترك] dalam Ilmu Nahwu

Pengertian Isim Maushul Al-Musytarok [اسم الموصول المشترك] dalam Ilmu Nahwu

Seperti yang telah kita tahu, isim maushul adalah Isim yang digunakan untuk menyambungkan kalimat agar menjadi satu kalimat lain yang lebih sempurna. Maksudnya, bahwa masing-masing  isim ma’rifat tersebut  akan menjadi jelas bila estafet  dengan kalimat sesudahnya, yang disebut  Shilah. Shilah(anak kalimat) tersebut  harus mempunyai  dhamir yang berpulang kepada  isim maushul, yang disebut  a’id. Dalam bahasa Kita, biasanya Kata Sambung 'isim Mausul' ini diterjemah menjadi kata: "yang". Bentuk asal atau dasar dari Isim Maushũl merupakan : الَّذِيْ (yang).

Nah pada pembahasan postingan sebelumnya (di sini) hanya menjelaskan secara global tentang apa itu isim maushul, dan juga terdapat klasifikasi yang rinci penggunaan isim maushul dilihat dari mufrod (isim yang berarti satu), mustanna (yang berarti dua), dan jamak (berarti banyak), maupun dilihat dari mudzakkar (isim yang menunjukan arti laki-laki) dan mustasna (isim yang menunjukkan arti perempuan) isim maushul tersebut disebut juga dengan isim maushul al-khoos yaitu dengan :
الذي: untuk mufrod mudzakkar
الَلذِّانِ  : untuk mustasna mudzakkar
الذِيْنَ : untuk jamak mudzakkar
التِي : untuk mufrod muannats
اللتان : untuk mustasna muannats
اللاتي : untuk jamak muannats

pembagian di atas tentu dimaksudkan untuk klasifikasi jumlah dan jenis kelamin yang disifati dengan isim maushul, tapi dalam pembahasan kita kali ini, kita akan belajar tentang isim maushul yang dapat mencangkup semua klasifikasi di atas, baik itu mudzakkar dan muannats, atau mufrod, mustasna, dan jamak, ataupun juga bisa digunakan untuk manusia maupun benda, berikut ini adalah penjelasannya;

Pengertian Isim Maushul Al-Musytarok

Isim maushul musytarok adalah isim maushul yang hanya dengan satu lafadz namun dapat mencangkup semuanya (jumlah dan jenis kelamin), maka di dalamnya sudah termasuk untuk mufrod, mustasna, jamak, mudzakkar dan muannast.

isim maushul musytarok yaitu sebagai berikut:
مَنْ : siapa / barangsiapa (yang)
مَا : sesuatu/Apa-apa (yang)
ذَا : (yang) , digunakan ketika dalam keadaan nashob
أَيُّ : apakah (yang)
ذُو: (yang) , digunakan ketika dalam keadaan rofa'


Penggunaan masing-masing kata di atas

a. Penggunaan 'مَنْ' dan 'مَا' yaitu:

> 'مَنْ' digunakan untuk yang berakal (orang), contohnya yaitu:
مَنْ قَالَ لَا الَهَ إلَّا اللَّه دخَلَ الجَنَّةَ
'Barangsiapa yang mengucapkan 'لَا الَهَ إلَّا اللَّه' maka ia akan masuk surga'

>  sedangkan 'مَا' digunakan untuk selain orang, contohnya:
وَيُسَبِحُ الله مَا فِي السّمواتِ ومَا فِي الأرضِ
'Apa-apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah'

b. ِAdapun penggunaan 'ذَا' 'أيُّ', dan 'ذُوْ' digunakan baik untuk yang berakal (orang) maupun selain yang berakal (selain orang, bisa benda, hewan, atau lainnya). Jadi penggunaan ketiga kata ini bisa mencangkup segalanya tanpa mengenal batas jumlah, jenis kelamin atau berakal / tidak berakal. Berikut ini adalah rinciannya:

> Penggunaan  'ذَا'
 'ذَا' dapat diartikan menjadi isim maushul al-musytarok jika ia memiliki beberapa syarat di bawah ini:
  •  'ذَا' harus terletak setelah 'مَنْ' atau 'مَا' istifhamiyyah (kata tanya):
    مَنْ ذَا أَكْرَمْتَ؟ أَزَيْدًا أمْ أَخَاهُ؟  ---> Siapa yang kau muliakan? Zaid atau saudaranya?
    مَا ذَا أَنْفَقْتَ؟ أَ دِرْهَمًا أَمْ دِيْنَارًا؟ ---> Apa yang kau infaqkan? Dirham atau dinar?
  • 'ذَا' tidak boleh bermakna isim isyaroh dan tidak boleh digabung dengan 'مَنْ' atau 'مَا' dalam satu kalimat yang dimaksudkan untuk kalimat tanya, jika kedua hal itu terjadi maka 'ذَا' bermakna isyaroh bukan maushul.
    مَنْ ذَا القَائِم؟ --atau juga-- مَنْ هَذَا القَائِم؟
    Siapakah orang yang berdiri ini
  • 'ذَا' tidak boleh digabungkan dengan 'مَنْ' atau 'مَا' dalam satu kalimat yang dimaksudkan untuk kalimat tanya, maka 'ذَا' ikut bermakna istifham (kata tanya)
    لِمَـاذَا أتَيْتَ؟ ---atau juga-- لِمَ أتَيْتَ؟
    Kenapa kamu datang?
> Penggunaan 'أيُّ'
'أيُّ' merupakan isim maushul musytarak yang dapat digunakan untuk mudzakkar, muannats, mufrad, mustastna, dan jamak, dan digunakan juga untuk yang berakal dan juga lainnya.
Semua isim maushul termasuk mabni (harakat akhirnya tidak berubah-ubah atau tetap), kecuali kata 'أيُّ' ini, ia dibaca mu'rob dengan tiga harakat, contoh:
  • dibaca rofa' (dhommah):
    يُفْلِحُ اَيٌّ مُجْتَهِدٌ   --- > Siapapun yang bersungguh-sungguh ia akan berhasil
  • dibaca nashob (fathah):
    اَكْرَمْتُ اَياًّ هِيَ مُجْتَهِدَةٌ ---> Saya memuliakan wanita manapun yang bersungguh-sungguh
  • dibaca jar (kasroh):
    أحْسَنْتُ اِلَى اَيٍّ هُمْ مُجْتَهِدُونَ ---> Saya berbuat baik kepada mereka yang bersungguh-sungguh
> Penggunaan  'ذُوْ' 
 'ذُوْ'  menjadi isim maushul musytarak yang dapat digunakan untuk mufrad, mustasna, jamak, mudzakkar, dan muannats. Dan demikian itu dalam bahasa thayyi pada orang Arab, contoh:
جَاءَ ذُو اجْتَهَدَ 
Telah datang seorang (laki-laki) yang bersungguh-sungguh
جَاءَ ذُو اجْتَهَدَتْ
Telah datang seorang (perempuan) yang bersungguh-sungguh
جَاءَ ذُو اجْتَهَدَا
Telah datang dua orang (laki-laki) yang bersungguh-sungguh
جَاءَ ذُو اجْتَهَدَتاَ
Telah datang dua orang (perempuan) yang bersungguh-sungguh
جَاءَ ذُا اجْتَهَدُوا
Telah datang orang-orang (laki-laki) yang bersungguh-sungguh
جَاءَ ذُو اجْتَهَدْنَ
Telah datang orang-orang (perempuan) yang bersungguh-sungguh


_____________
:Referensi


  • Kitab 'Jami'ud Durus' Juz 1 hal. 131-136

Pengertian Isim Alat [اسم الالة] beserta Wazan-wazannya

Pengertian Isim Alat beserta Wazan-wazannya

Kali ini kita akan membahas tentang isim alat, iya seperti namanya isim alat adalah sebuah kata benda yang digunakan untuk menunjuk sebuah benda yang digunakan untuk melakukan perbuatan yang mempunyai objek. Bagaimana sangat menakjubkan kan Bahasa Arab itu? sampai alat saja ada pembahasannya tersendiri dalam ilmu sharaf, dan temen-temen akan lebih takjub lagi bahwa ternyata isim alat adalah isim atau kata benda yang lahir dari fi'il, maksudnya bagaimana? mari kita belajar lebih rinci tentang isim alat.

Pegertian Isim Alat

Pengertian isim Alat adalah kata benda yang biasanya diambil atau terbentuk dari Fi'il Tsulatsi Mujarrad (kata kerja yang terdiri dari hanya 3 huruf saja) yang muta’adi (kata kerja yang membutuhkanobjek) untuk menunjukan suatu alat yang pasti perbuatan tersebut membutuhkan alat, contoh seperti
المِبْرَدُ 'pendingin'
المِنْشَارُ  'gergaji'
المِكْنَسَةُ  'sapu'

perhatikan contoh tiga kata di atas, ketiganya sama sama terbentuk dari perkerjaan yang juga membutuhkan alat, contoh:
  • Pendingin = tebentuk dari kata kerja 'mendinginkan', karena memang untuk mendinginkan pasti membutuhkan sebuah alat, dan alatnya sudah pasti adalah 'pendingin'.
  • Sapu = terbentuk dari kata kerja 'menyapu', dan sudah pasti bahwa jika kita menyapu maka kita butuh alat yang namanya juga 'sapu'.
  • Gergaji = terbentuk dari kata 'menggergaji', dan alat yang digunakan untuk menggergaji adalah gergaji.
jadi sudah jelas ya, isim alat itu terbentuk dari fi'il  atau kata kerja, dalam bahasa Arab isim Alat biasanya terbentuk dari fi'il tsulasy mujarrad muta'ady (kata kerja yang terbentuk dari tiga huruf saja dan kata kerja tersebut membutuhkan objek), mari kita lihat contoh lain dengan Bahasa Arab:

وقد يكون من غير الثلاثى المجرّد
Terkadang Isim Alat terbentuk dari selain Tsulatsi Al Mujarrad :

المِئْزَرُ  (kain penutup)
المِئْضَأة (tempat berwudhu)
المِحْراكُ (Alat pengupak api)
المعْلاق (penggantung)
المِمْلسة (kayu yang dibuat untuk meratakan tanah)

المِصْبَاحُ (lampu)
المِدْخَنَة (tempat bara api)
المزْرَبُ (saluran air)

Di Mesir Para ahli bahasa Arab membolehkan atas penggunaan wazan FA’A’LAH  'فَعَّالَةٌ'  untuk menunjukkan arti alat.
Contoh:
 ثَلَّاجَة  lemari es
غَسَّالَة  pencuci
شَوَّايَة   pemanggang daging
خَرَّامَة  alat mengebor

Wazan Isim Alat

Isim alat memiliki tiga wazan, yaitu:

1. مِفْعَلٌ
Contoh kata yang mengikuti wazan di atas:
مِرْقَمٌ (Alat untuk memberi nomer 'pena,pensil,dsb')
مِبْضَعٌ  (alat untuk memotong 'pisau,silet,dsb')
مِقَصٌّ (Gunting)

2. مِفْعَلَةٌ
contoh kata yang mengikuti wazan di atas:
مِكْنَشَةٌ  (Sapu)
مِنَشَّة (alat untuk mengusir lalat)
مِشْرَبَةٌ (alat untuk minum 'gelas')

3. مِفْعَالٌ
contoh kata yang mengikuti wazan di atas:
مِفْتَاحٌ (kunci)
مِجْذافٌ (dayung)
مِغْرَافٌ (gayung)

Namun adapula isim alat yang keluar dari perkataan orang Arab yang musytaq (terbentuk dari wazan) atau selain wazan-wazan di atas, yaitu:
مُنْخُلٌ  (layar)
مُسْعَطٌ (kotak tembakau)
مُكْحُلَةٌ (sebuah toples di mana kohl disediakan)
مِدَقٌّ (palu)

Terkadang juga isim alat terbentuk dari isim jamid (isim yang tidak bisa ditashrif ) atau isim yang tidak terbentuk dari kata kerja dan tidak diambil dari wazan-wazan sebelumnya, contoh:
سِكِّيْنٌ  pisau
شَوْكَةٌ  senjata
قَلَمٌ    pensil
فَأْسٌ  palu



_____________
Referensi;

  • Jamidud durus juz 1 hal. 204