Ilmu nahwu bisa jadi belum begitu familier pada sebagian orang. Ilmu nahwu ini berkaitan dengan bahasa Arab. Apabila kalian mau menekuni serta menguasi bahasa Arab, hingga kalian butuh menguasai ilmu nahwu ini.
Di dalam Ilmu nahwu mem pelajari prinsip- prinsip guna mengidentifikasi kalimat- kalimat bahasa Arab. Hal ini lebih- lebih berkaitan dengan gimana membaca bagian akhir dari sesuatu kata dalam struktur kalimat. Ilmu nahwu berkaitan dengan ilmu shorof.
Ilmu shorof ialah ilmu yang menekuni prinsip- prinsip buat memahami pola- pola kalimat serta kondisi- kondisinya. Dengan ilmu Sharaf kita dapat mengeahui pola kata, sebab tiap kata dalam bahasa Arab mempunyai pola, jika dianalogikan, ilmu nahwu itu hanya membahas cara membaca huruf akhir pada suatu kata, tapi ilmu sharaf membahas perubahan setiap huruf dari suatu kata.
Definisi Ilmu Nahwu
Ilmu Nahwu ialah salah satu bagian mendasar dari ilmu tata bahasa dalam bahasa Arab guna mengenali jabatan kata dalam kalimat serta untuk mengetahui cara membaca akhir huruf pada suatu kata. Dalam bahasa Indonesia, nahwu diucap pula nahu. Bagi Kamus Besar Bahasa Indonesia( KBBI), nahwu ataupun nahu merupakan tata bahasa (menyangkut tata kalimat dan cara baca akhir huruf). Ilmu nahwu pula dinamakan dengan gramatika ataupun sintaksis.
Secara arti bahasa, Ilmu nahwu diambil dari kata dalam bahasa Arab“ Nahwu” yang maknanya adalah contoh. Adapun secara arti istilah, ilmu nahwu merupakan ilmu yang mangulas pokok- pokok ( isim, fi’ il, huruf, macam- macam i’ rob, awamil, tawabi’, serta lain- lain), yang dengan ilmu tersebut bisa dikenal keadaan- keadaan akhir sebuah kata dan bagaimana cara bacanya baik secara i’ rob ataupun mabni.
Terdapat beberapa definisi ilmu nahwu dalam bahasa Arab, di antara lain ialah:
1. Ilmu nahwu merupakan ilmu yang menekuni tentang jabatan kata dalam kalimat serta harakat di akhir kata, baik tiap perubahan (I’rab) ataupun harakat yang tetap tidak berubah (bina)
3. Ilmu nahwu ialah ilmu yang membuktikan kepada kita gimana metode buat menggabungkan (ismun), ( fi’ lun), ataupun ( huruf/ harfun) buat membentuk kalimat yang mudah dipahami ( jumlah mufidah) pula buat mengenali kondisi ( I’rab) huruf akhir dari suatu kata.
Sejarah Ilmu Nahwu
Penemu ilmu nahwu merupakan Abu Al- Aswad Ad- Duali. Sesuatu dikala Aswad Ad- duali mencermati anak perempuannya berucap:
مَا اَجْمَلَ السَّمَاءُ
“Apa yang indah dari langit?”
Hingga Aswad Ad- Duali juga menanggapi: Kawakibuhaa ataupun Nujumuha. Planetnya atau bintangnya, sebab Abu Al- Aswad Ad- Duali mengira anak perempuannya bertanya.
Tetapi anaknya membantah, yang anaknya maksud yaitu takjub bukan bertanya. Hingga Aswad Ad- Duali juga menanggapi:
اِفْتَحِيْفِيْكِ– iftahii Fiiki: Bukalah Mulutmu
Yang Artinya merupakan sebagai teguran, Abu Aswad Ad Duali mengoreksi perkataan anak perempuannya, bahwa yang benar bacaannya itu Maa Ajmalaassamaa! (مَا اَجْمَلَ السَّمَاءَ) menggunakan fathah pada huruf hamzah, bukan Maa Ajmalassamau (مَا اَجْمَلَ السَّمَاءُ) menggunakan dhommah pada huruf hamzah
Aswad Ad- Dauli juga menggambarkan prihal ini kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib, setelah itu Sayyidina Ali memerintahkan buat mendokumentasikan atau mengkodifikasi atau membukukan ilmu nahwu, supaya tidak terdapat lagi kesalahan teks serta pengucapan dalam bahasa Arab sampai membuat arti yang berbeda.
Tujuan Penting Ilmu Nahwu
Setelah kita tahu tentang definisi dari ilmu nahwu, kita dapat memahami tujuan mempelajarinya. Tujuan pelajaran Ilmu nahwu yaitu menjaga lisan agar tidak salah dalam menuturkan bahasa Arab, selain itu juga lebih utamanya adalah untuk menguasai Al- Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW dengan uraian yang benar.
Tujuan utama dari menekuni ilmu nahwu pastinya supaya kita semua bisa menguasai kandungan atau isi dari kitabullah (Al- Quran) serta sunah rasul-Nya Nabi Muhammad SAW. Perihal ini diakibatkan sebab mayoritas ulasan keduanya (Al- Quran serta sunah) ataupun buat menguasai lebih banyak dari kedua sumber ilmu umat Islam tersebut, bergantung pengetahuan tentang ilmu Nahwu ini. Tidak hanya itu, ilmu nahwu pula bermanfaat dalam membetulkan lisan supaya cocok dengan bahasa Arab, yang dengannya Kalamullah ( Al- Quran) turun dengan bahasa tersebut.
No comments:
Post a Comment