Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
Beranda · Daftar Pelajaran · Artikel · Nahwu · Sharaf · Balaghah · Qiroah · Download · Quiz Bahasa Arab

Kenapa harus belajar bahasa Arab?

Sebagian besar orang tidak begitu tertarik untuk belajar Bahasa Arab, bahkan tak jarang dari mereka yang buta akan huruf-huruf Bahasa Arab (Huruf Hijaiyah), apalagi bisa membaca tulisan Arab gundul (tanpa harakat). Tapi ada pula dari mereka yang tertarik mendalami Bahasa Arab bahkan pandai berbicara Bahasa Arab dengan fasih. Bagi mereka yang sangat tertarik pada Bahasa Arab termasuk saya sendiri, merasa bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang indah, unik, dan penuh dengan kosa kata. Dalam Bahsa Arab dari satu kata bisa menghasilkan puluhan kata lain yang berbeda artinya, misal saja kata ‘كَتَبَ’ yang mempunyai arti ‘dia (laki-laki) sudah menulis’, jika ditambah huruf alif di akhirnya ‘كَتَبَا’ maka kata tersebut akan mempunyai arti baru yaitu ‘mereka berdua (laki-laki) sudah menulis’. Coba kita perhatian dua kata tadi, hanya menambahkan satu huruf saja artinya menjadi berbeda, masih banyak sekali kata-kata lain yang dihasilkan dari kata tersebut jika kalian ingin mengetahuinya, tapi saya akan jelaskan semua itu khusus di pembahasan ilmu sharaf yang insya allah akan saya posting di blog ini.


Sebagian besar orang tidak begitu tertarik untuk belajar Bahasa Arab, bahkan tak jarang dari mereka yang buta akan huruf-huruf Bahasa Arab (Huruf Hijaiyah), apalagi bisa membaca tulisan Arab gundul (tanpa harakat). Tapi ada pula dari mereka yang tertarik mendalami Bahasa Arab bahkan pandai berbicara Bahasa Arab dengan fasih. Bagi mereka yang sangat tertarik pada Bahasa Arab termasuk saya sendiri, merasa bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang indah, unik, dan penuh dengan kosa kata. Dalam Bahsa Arab dari satu kata bisa menghasilkan puluhan kata lain yang berbeda artinya, misal saja kata ‘كَتَبَ’ yang mempunyai arti ‘dia (laki-laki) sudah menulis’, jika ditambah huruf alif di akhirnya ‘كَتَبَا’ maka kata tersebut akan mempunyai arti baru yaitu ‘mereka berdua (laki-laki) sudah menulis’. Coba kita perhatian dua kata tadi, hanya menambahkan satu huruf saja artinya menjadi berbeda, masih banyak sekali kata-kata lain yang dihasilkan dari kata tersebut jika kalian ingin mengetahuinya, tapi saya akan jelaskan semua itu khusus di pembahasan ilmu sharaf yang insya allah akan saya posting di blog ini.

Selain itu juga bagi umat islam Bahasa Arab merupakan bahasa yang begitu mulia karena Allah SWT sebagai tuhan alam semesta memilih utusan-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW dari jazirah Arab yang tentunya berbahasa Arab, dan kitab suci yang dijadikan panutan seluruh umat islam sedunia (Al-Qura’an) juga berbahasa Arab, maka sudah tentu bagi sebagian besar umat islam di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia membutuhkan keahlian Bahasa Arab untuk memahami isi agama islam, yaitu memahami kitab suci Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi. Belum lagi kitab-kitab kuning berbahasa Arab yang perlu dipahami lebih lanjut oleh umat islam non-Arab (seperti: kitab fiqih, akidah, filsafat, usul fiqih, dll.) yang dibuat oleh para ulama terdahulu yang dengan gigih dan penuh semangat mendalami isi kitab suci Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi lalu menuangkan pemikiran mereka ke dalam kitab-kitab yang lebih mudah dipahami oleh orang awam dan menemukan berbagai macam hukum-hukum baru yang tidak ditemukan di dalam Al-qur’an dan hadits.

Begitu pentingnya Bahasa Arab membuat sebagian ulama mengingatkan untuk tidak memahami Al-Qur’an hanya dengan terjemahan, seperti yang diungkapkan Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatuth Tholibin Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri, atau yang lebih sering akrab disapa dengan panggilan ‘Gus Mus’ menyatakan bahwa untuk memahami Al-Qur’an tidak bisa hanya dengan penerjemahan kata per kata. Maka perlu kita garis bawahi bahwa memahami terjemahan Al-Qur’an saja atau hanya menerima teks Al-qur’an yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia tanpa memahami Bahasa Arab terlebih dahulu akan menimbulkan kesalahpahaman dan tidak menemukan inti sari ajaran yang sesungguhnya dari Al-qur’an. Hal ini dijelaskan lebih dalam oleh Gus Mus bahwa bangunan kata antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia tidaklah sama. Al-Quran yang diturunkan Allah SWT di Arab mengandung banyak nuansa sastrawi. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, nuansa sastrawi itu akan hilang.

Oleh karena itu, saya melalui blog ini akan mengajak pengunjung sekalian untuk sama-sama belajar Bahasa Arab dari awal. Bagi anda yang masih belum begitu mengerti tentang Bahasa Arab jangan sungkan untuk menyimak ya. hehe, karena saya juga masih perlu banyak belajar maka saya harap temen-temen juga bisa memberikan kritik dan saran yang insya allah saya terima untuk lebih memajukan blog ini dan saling berbagi ilmu. Semoga bermanfaat. Amiin.

NB: karena ini adalah tulisan pertama saya maka mohon maaf jika tampilan blog ini masih belum tertata dengan baik, hehe. Mohon ditunggu dengan sabar yaa untuk postingan selanjutnya.

No comments:

Post a Comment