Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
Beranda · Daftar Pelajaran · Artikel · Nahwu · Sharaf · Balaghah · Qiroah · Download · Quiz Bahasa Arab

Kata Perintah (فعل الأمر) dan Kata Larangan (فعل النهي) dalam Bahasa Arab

Kata Perintah (فعل الأمر) dan Kata Larangan (فعل النهي) dalam Bahasa Arab

Pelajaran ini membicarakan  tentang positive command (fi'il amr/فعل الأمر) dan negative command (fi'il nahyi/فعل النهي)

Penjelasan fi'il amr telah  saya jelaskan secara rinci pada postingan saya sebelumnya, silakan baca di sini:

Pengertian Fi'il 'amr dalam Bahasa Arab

Keterangan:

- Positive command = kata perintah = الأَمْرُ

- Negative command = kata larangan = النَّهْيُ


Contoh kata perintah (Fi'il 'Amr):

- Bacalah!

- Tulislah!

Contoh kata larangan (Fi'il Nahyi):

- Jangan pergi!

- Jangan takut!


Langkah mengolah  fi'il mudhari (kata kerja yang sedang/akan dilakukan) menjadi fi'il 'amr (kata perintah)

Biasanya kata perintah ialah  kata yang kita sampaikan  untuk memerintah/menyuruh orang kedua (lawan bicara kita). maka dari itu  patokannya ialah  orang kedua (kamu atau أَنْتَ)

Inilah tahapan  mengganti  fi'il mudhori menjadi fi'il amr
Contoh kata: 

تَكْتُبُ  'kamu sedang menulis'

1. Ubah format  fi'il mudhari di atas menjadi majzum (berharakat sukun di akhir katanya).

---->  تَكْتُــبْ 

2. Hapus huruf   mudhaari' (dalam bentuk ini huruf mudhorinya ialah  huruf   ت yang menunjukan arti 'kamu')

تَــكْتُبْ ----> كْتُبْ    

3. Tambah هَمْزَةُ الوَصْلِ (hamzah washal) di depan kata, beri harakat sesuai 'ain fi'ilnya (atau huruf tengahnya, pada kata di atas huruf tengahnya adalah تُ berharokat dhommah).

----> اُكْتُبْ

Harakat dhommah ialah  bentuk default, nanti anda  akan pelajari format  lainnya (lihat daftar  tambahan di bawah)


Fi'il amr dan fi'il nahyi 1


Fi'il amr dan fi'il nahyi 3


Fi'il amr dan fi'il nahyi 2


Untuk melihat contoh fi'il 'amr dan fi'il nahyi lebih lengkap, sobat bisa langsung download saja kitab 'amtsilah at-tashrifiyah' di bawah ini:

Download Kitab Tashrif Shorof Kitab Al-Amtsilah At-Tasrifiyah


Contoh lain penerapan mengolah  fi'il mudhori ke dalam format  fi'il amr 

Kata yang dipakai  sebagai contoh ialah  "Kamu sedang membaca" yang bahasa arabnya ialah  تَقْرَأُ (taqra'u).

Untuk mengolah  menjadi fi'il amr => kerjakanlah! yakni  dengan melakukan tahapan  yang telah diterangkan  di atas, yaitu:

1. Jazm kan fi'il tersebut menjadi taqro => تَقْرَأْ

2. Hapus huruf   mudhari, yaitu huruf ta,menjadi => قْرَأْ

3. Tambah hamzah washl di depan kata dan beri harakat default yakni  kasrah, menjadi 

=> اِقْرَأْ 


Setelah melihat daftar  tambahan, saya harap sobat memahami  untuk mengolah  untuk bentuk lain, laksana  تَفْعَلاَنِ , تَفْعَلُوْنَ , dan seterusnya.


Tashrif fi'il amr

أنتَ اِفْعَلْ

أنتما اِفْعَلَا

أنتم اِفْعَلُوْا

أنتِ اِفْعَلِيْ

أنتما اِفْعَلَا

أنتن اِفْعَلْنَ



Langkah mengolah  fi'il mudhari menjadi fi'il nahyi (نهي)

Langkahnya nyaris  sama dengan fi'il amr, yaitu:

1. Jazm kan fi'il mudhaari' yang berdhomir انْتَ, contoh:

تَكْتُبُ --->  تَكْتُبْ

2. Tambahkan kata larangan (لا) atau laa an-nahiyah di mula  kata.

لاَ تَكْتُبْ     'Jangan menulis'


Contoh penerapan mengolah  fi'il ke kata larangan

Kata yang dipakai ialah  sama dengan misal  di atas yakni  تَفْعَلُ yang dengan kata lain  kamu mengerjakan.

Kata di atas akan diolah  menjadi kata larangan, yaitu 'jangan  lakukan!' , tahapannya  adalah:

1. taf'alu (fi'il mudhori) di jazm, menjadi => تَفْعَلْ

2. Tambah di mula  kata dengan kata laa an-nahiyah, menjadi 
=> لاَ تَفْعَلْ = laa taf'al



Tashrif fi'il an-nahyi

أنتَ لاَ تَفْعَلْ

أنتما لاَ تَفْعَلاَ

أنتم لاَ تَفْعَلُوْا

أنتِ لاَ تَفْعَلِيْ

أنتما لاَ تَفْعَلاَ

أنتن لاَ تَفْعَلْنَ


Catatan ekstra  untuk harakat fi'il amr

Telah disebutkan  di atas bahwa defaultnya hamzah washl berharakat kasrah, sebab  kebanyakan misal  fi'il mudhari di atas "ع" berharakat fat-hah.

Contohnya= سَمِعَ - يَسْمَعُ

Oleh sebab  م berharakat fat-hah, maka hamzah washl berharakat kasrah, sampai-sampai  menjadi اِسْمَعْ = isma'

Sekarang, ada ekstra  informasi bahwa harakat hamzah washl tersebut  tergantung harakat "ع".


- Jika harakat "ع" pada fi'il mudharinya dhammah, maka harakat hamzah washl tersebut  dhammah.

Contoh = نَصَرَ - يَنْصُرُ = nashara - yanshuru.

Di sini "ع" pada fi'il mudharinya berharakat dhammah (صً), sampai-sampai  amr nya menjadi => اُنْصُرْ = unshur


- Jika harakat "ع" pada fi'il mudharinya kasrah, maka harakat hamzah washl nya ialah  kasrah.

Contoh = ضَرَبَ - يَضْرِبُ = dharaba - yadhribu

Di sini "ع" nya berharakat kasrah, maka hamzah washl nya berharakat kasrah pula, sampai-sampai  fi'il amr nya menjadi => اِضْرِبْ = idhrib


Demikian penjelasan tentang fi'il amr dan fi'il nahyi, semoga semakin memahamkan sobat dalam belajar bahasa Arab yaa. Selamat belajar. :)

Pengertian Kata Takjub (فعل التعجب) dalam Bahasa Arab Beserta Contohnya

Fi'il ta'ajjub



ta'ajub ialah  perasaan emosional laksana  kekaguman kepada  keindahan sesuatu (atau perasaan takjub pada kejelekan  sesuatu).

Di dalam bahasa Indonesia, takjub  berarti kagum atau heran bakal  sesuatu.


Wazan fi'il ta'ajjub dari fi'il yang tsulaatsi mujarrad

Wazan fi'il ta'ajjub ialah  : مَا أَفْعَلَ

Perhatikan contoh gambar di bawah ini:




مَا أَحْسَنَ

Betapa bagusnya.



Contoh kalimat memakai  fi'il ta'ajjub

مَا أَجْمَلَ الْوَرْدَةَ = maa ajmala al-wardata
Artinya: Betapa eloknya bunga itu!


Contoh fi'il ta'ajjub

Contoh fi'ilnya yang diambil dari soal-soal di buku  Durusul Lughah jilid 2 laksana  pada kalimat-kalimat di bawah ini:

!هَذَا الرَجُلُ طَوِيْلٌ     ---->   مَا أَطْوَلَ هَذَا الرَجُلَ

Betapa tingginya lelaki ini  <----   Lelaki ini tinggi


!هَذَا البَيْتُ كَبِيْرٌ  ------>  مَا أَكْبَرَ هَذَا البَيْتَ

Betapa besarnya rumah ini <-----  Rumah ini besar


!هَذِهِ السَيَّارَةُ جَمِيْلَةٌ   ----->   مَا أَجْمَلَ هَذِهِ السَيَّارَةَ

Betapa bagusnya mobil ini <---- Mobil ini bagus


هَذَا المَاءُ بَارِدٌ   -----> مَا أَبْرَدَ هَذَا المَاءَ

Betapa dinginnya air ini <---- Air ini dingin


النُجُوْمُ جَمِيْلَةٌ   ------->  مَا أَجْمَلَ النُجُوْمَ

Betapa indahnya bintang-bintang itu <---- Bintang-bintang itu indah


هَذَا القَلَمُ رَخِيْصٌ  ------>   مَا أرْخَصَ هَذَا القَلَمَ

Betapa murahnya pena ini <---- pena ini murah




1. طَالَ - يَطُولُ (thaala - yathuulu), dengan kata lain  menjadi panjang; dilangsungkan  lama; tinggi.

fi'il ini ialah  fi'il tsulaatsi mujarrad yang akan anda  ubah menjadi format  fi'il ta'ajjub.

طَوِيْلٌ : فاعل من طَالَ
Thawiilun : faa'il dari thaala. Artinya: tinggi; panjang

Cara menciptakan  fi'il ta'ajjub dari fi'il tsulaatsi di atas ialah  dengan mengekor  pola (wazan) maa af'ala, yaitu: مَا أَطْوَلَ

Contoh kalimat:

مَا أَطْوَلَ الرَّجُلَ = maa athwala ar-rajula.
Artinya = Betapa tingginya orang itu!



2. Fi'il كَبِرَ - يَكْبَرُ (kabira -yakbaru), dengan kata lain  menjadi besar; menjadi tua/lanjut usia.

كَبِيْرٌ : فاعل من كَبِرَ
kabiirun ialah  faa'il dari kabira.

Fi'il ta'ajjub: مَا أَكْبَرَ

Contoh kalimat: مَا أَكْبَرَ هَذَا الْبَيْتَ (maa akbara haadzaa al-baita)
Artinya: Betapa besar lokasi  tinggal  ini!



3. Fi'il جَمُلَ - يَجْمُلُ (jamula-yajmulu), dengan kata lain  menjadi indah.

جَمِيلٌ : فاعل من جَمُلَ
jamiilun ialah  faa'il dari jamula.

Bentuk fi'il ta'ajjub: مَا أَجْمَلَ هَذِهِ السَّيَّارَةَ (maa ajmala haadzihis sayyaarata)
Artinya: Betapa bagusnya mobil ini!


Untuk penulisan selanjutnya, saya bakal  ringkas menjadi:

Fi'il tsulatsi mujarradnya - faa'ilnya - Fi'il ta'ajjubnya, lantas  di bawahnya misal  kalimat dalam bahasa Arab dan artinya.



4. Fi'il بَرَدَ - يَبْرُدُ (barada - yabrudu), artinya: menjadi dingin.

Faa'il : بَارِدٌ (baaridun), artinya: dingin.

Fi'il ta'ajjub = مَا أَبْرَدَ (maa abrada)

Contoh kalimat: مَا أَبْرَدَ هَذَا المَاءَ (maa abrada haadzaal maa-a).
Artinya: Betapa dingin air ini!



5. Fi'il رَخُصَ - يَرْخُصُ (rakhusha - yarkhushu), dengan kata lain  menjadi murah.

Faa'il : رَخِيْصٌ (rakhiishun), dengan kata lain  murah. Ia ialah  faa'il dari rakhusha.

Fi'il ta'aajjub: مَا أَرْخَصَ (maa arkhasha)

Contoh kalimat: مَا أَرْخَصَ هَذَا الْقَلَمَ (maa arkhasha haadzal qalama).
Artinya: Betapa murah pulpen ini!



6. Fi'il سَهُلَ - يَسْهُلُ (sahula - yas-hulu), dengan kata lain  menjadi mudah.

Faa'il : سَهْلٌ (sahlun), dengan kata lain  mudah (yang mudah).

Fi'il ta'ajjub : مَا أَسْهَلَ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ (maa ashala al-lughatal 'arabiyyata).
Artinya: Betapa gampang  bahasa Arab itu!



7. Fi'il : كَثُرَ - يَكْثُرُ (katsura -yaktsuru), dengan kata lain  menjadi banyak; meningkat; berlipat.

Faa'il : كَثِيْرٌ (katsiirun), dengan kata lain  banyak.

Fi'il ta'ajjub : مَا أَكْثَرَ

Contoh kalimat: مَا أَكْثَرَ النُّجُوْمَ (maa aktsara an-nujuum).
Artinya = Betapa tidak sedikit  bintang-bintang itu!



8. Fi'il حَسُنَ - يَحْسُنُ (hasuna - yahsunu), dengan kata lain  menjadi baik.

Faa'il : حَسَنٌ (hasanun), dengan kata lain  baik (yang baik).

Fi'il ta'ajjub : مَا أَحْسَنَ

Contoh kalimat: مَا أَحْسَنَ اللَّبَنَ (maa ahsana al-labana).
Artinya: Betapa baik (manis) susu itu!



9. Fi'il : سَرُعَ - يَسْرُعُ (saru'a - yasru'u), dengan kata lain  cepat (menjadi cepat).

Faa'il : سَرِيْعٌ (sarii'un), dengan kata lain  cepat.

Fi'il ta'ajjub : مَا أَسْرَعَ

Contoh kalimat: مَا أَسْرَعَ هَذِهِ السَّيَّارَةَ (maa asra'a haadzihis sayyaarata)
Artinya: Betapa cepat laju mobil ini!



10. Fi'il : وَسِخَ - يَوْسَخُ (wasikha - yuusakhu), dengan kata lain  menjadi kotor.

Faa'il : وَسِخٌ (wasikhun), dengan kata lain  kotor (yang kotor).

Fi'il ta'ajjub: مَا أَوْسَخَ

Contoh kalimat: مَا أَوْسَخَ هَذَا القَمِيْصَ (maa ausakha haadza al-qamiisha).
Artinya: Betapa kotornya pakaian ini!



11. Fi'il : نَظُفَ - يَنْظُفُ (nazhufa - yanzhufu), dengan kata lain  : menjadi bersih.

Faa'il : نَظِيْفٌ (nazhiifun), dengan kata lain  bersih (yang bersih).

Contoh kalimat fi'il ta'ajjub : مَا أَنْظَفَ هَذَا الْفَصْلَ (maa anzhafa haadzal fashla).
Artinya: Betapa bersihnya ruang belajar  (ruangan) ini!




12. Fi'il : قَبُحَ - يَقْبُحُ (qabuha - yaqbuhu), dengan kata lain  menjadi jelek; buruk.

Faa'il : قَبِيْحٌ (qabiihun), dengan kata lain  jelek (yang buruk).

Fi'il ta'ajjub : مَا أَقْبَحَ

Contoh kalimat: مَا أَقْبَحَ الْجَهْلَ (maa aqbaha al-jahla).
Artinya : Betapa buruknya ketidaktahuan  itu!



13. Fi'il : جَهِلَ - يَجْهَلُ (jahila - yajhalu), dengan kata lain  tidak mengetahui; bodoh.

Faa'il : جَاهِلٌ (jaahilun), dengan kata lain  orang yang tidak mengetahui; bodoh.

Fi'il ta'ajjub: مَا أَجْهَلَ هَذَا الرَّجُلَ (maa ajhala haadzar rajula).
Artinya: Betapa bodohnya pemuda ini!



Rangkuman fi'il ta'ajjub

1. Wazan fi'il ta'ajjub مَا أَفْعَلَ ialah  untuk fi'il yang tersusun dari tiga huruf   yang pribumi  (fi'il tsulaatsi mujarrad).

2. objek yang dita'ajubi dalam suasana  manshub.

3. Salah satu faedah  harf مَا (maa) ialah  untuk fi'il ta'ajjub, faedah  huruf   مَا lainnya bisa  dibaca di materi latihan  berikut: Fungsi dan pemakaian  huruf   maa ( مَا )

Perbedaan أَنَّ (Anna) dan إِنَّ (Inna) dalam bahasa Arab

Perbedaan أَنَّ (Anna) dan إِنَّ (Inna) dalam bahasa Arab

Kaidah إِنَّ (inna)

1. إِنَّ dipakai  jika ia terletak pada awal  kalimat

إِنَّ ialah  harf nashb, yakni  yang menjadikan  isim inna dibaca nashob. Adapun khabar inna harus dibaca rafa'.

Contoh:

إِنَّ الدَّرْسَ سَهْلٌ = inna ad-darsa sahlun.
Artinya: Sesungguhnya pelajaran tersebut  mudah.

الدَّرْسَ ialah  isim inna, ia dibaca nashob. Tanda nashobnya ialah  fathah yang nampak di akhir kata.

سَهْلٌ ialah  khabar inna, ia dibaca rofa'. Tanda rofa'nya ialah  dhammah yang nampak jelas di akhir kata.


2. إِنَّ dipakai  setelah fi'il قَالَ - يَقُولُ (qaala -yaquulu)

Contoh:

- قُلْ إِنِّيْ مُسْلِمٌ (qul innii muslimun).
Artinya: Katakanlah bahwasannya  aku seorang muslim.


- قَالَ الْمُدَرِّسُ : إِنَّ الاِمْتِحَانَ سَهْلٌ (qaala al-mudarrisu: inna al-imtihaana sahlun).
Artinya:
Guru tersebut  berkata:"sesungguhnya ujian tersebut mudah."

الْمُدَرِّسُ ialah  faa'il (subjek). Ia dibaca rofa'. Tanda rofa'nya ialah  dhammah.

الاِمْتِحَانَ ialah  isim inna. Ia dibaca nashob. Tanda nashobnya ialah  fathah.

سَهْلٌ ialah  khabar inna. Ia dibaca rofa'. Tanda rofa'nya ialah  dhammah.


Ingin murajaah pelajaran  inna? silakan menyimak  ulang di sini:

Pengertian Inna Wa Akhwatuha



Kaidah أَنَّ (anna)


1. أَنَّ (anna) tidak dipakai  atau tidak terletak di awal  kalimat

apabila posisinya terletak di awal  kalimat, yang dipakai ialah  إِنَّ (inna).


2. Berdasarkan kaidah poin kesatu , maka أَنَّ dipakai  setelah fi'il

أَنَّ (anna) dipakai  setelah fi'il, yakni  fi'il (kata kerja) selain  قَالَ - يَقُولُ (qaala-yaquulu).


Contoh:

- أَظُنُّ أَنَّ زَيْدًا مَرِيْضٌ
Artinya : Saya mengira sesungguhnya Zaid sedang sakit.


- سَمِعْتُ أَنَّهُ غَائِبٌ (sami'tu annahu ghaa-ibun).
Artinya: Saya mendengar sesungguhnya  ia tidak masuk (tidak ada).


Contoh-contoh inna dan anna

Pahami kaidah inna dan anna bisa  sobat lihat pada contoh-contoh di bawah ini:


Jika jatuh setelah fi'il yang bukan قَالَ - يَقُوْلُ, maka menggunakan أَنَ (Anna)

   سَمِعْتُ أَنَّهَا أَحْسَنُ طَبِيْبَةٍ فِي المُسْتَشْفَى (-)
 "Saya dengar bahwa dia adalah dokter terbaik di rumah sakit" 

Jika terletak setelah fi'il قَالَ - يَقُوْلُ, maka menggunakan إِنَّ (Inna).

 يَقُوْلُوْنَ إِنَّهَا أَحْسَنُ طَبِيْبَةٍ فِي المُسْتَشْفَى (-)
 "Saya dengar bahwa dia adalah dokter terbaik di rumah sakit" 

Jika terletak di awal kalimat, maka menggunakan إِنَّ (Inna).

   إِنَّ القُرْآنَ كِتَابُ اللَّهِ (-)
"Sesungguhnya Al-Qur'an adalah kalam Allah"




Demikianlah penjelasan tentang perbedaan أَنَّ dan إِنَّ dalam penggunaannya. Semoga bermanfaat dan membantu teman-teman yang sedang belajar bahasa Arab.

Penggunaan al-istifhaam al-manfiy [الاِسْتِفْهَامُ المَنْفِيُّ] dalam Bahasa Arab


Penggunaan al-istifhaam al-manfiy [الاِسْتِفْهَامُ المَنْفِيُّ] dalam Bahasa Arab

الاِسْتِفْهَامُ المَنْفِيُّ (al-istifhaamu al-manfiyyu)


Kata tanya negatif, laksana  "tidakkah ...?" atau "bukankah ...?" yang mana di dalam bahasa Arab disebut  al istifhaam al manfiy.

Kaidah istifham manfiyy

هَمْزَةُ الاِسْتِفْهَامِ + نَفْيٌ , misalnya  = أَلَيْسَ (alaisa) ?


Jawaban dalam al-istifhaam al-manfiyyu:

a. Jika jawabannya iya, maka kita memakai  jawaban : بَلَى (balaa).

b. Jika jawabannya tidak, maka kita memakai  jawaban : نَعَمْ (na'am).


Contoh kalimat memakai  al-istifhaam al-manfiyyu

- Bapakmu dokter. Bukankah begitu?
Bahasa Arabnya: أَبُوكَ طَبِيْبٌ. أَلَيْسَ كَذَلِكَ ؟
abuuka thabiibun. alaisa kadzaalika?

Jawab:

Benar, bapak saya dokter.
Bahasa Arabnya: بَلَى. أَبِيْ طَبِيْبٌ (balaa. Abii thabiibun).

Jika jawabannya ialah  salah, maka ungkapan dalam bahasa Arabnya:
نَعَمْ. أَبِيْ لَيْسَ بِطَبِيْبٍ, artinya: bukan, Ayahku bukan dokter.


Contoh istifham manfiyy memakai  مَا

أَمَا ذَهَبْتَ ؟ (tidakkah anda  pergi?)

Jawab:

- بَلَى. ذَهَبْتُ (iya, saya sudah  pergi).

- نَعَمْ. مَا ذَهَبْتُ (tidak, saya tidak pergi).

Pengertian Hamzah Washal dan Hamzah Qatha Berikut Kaidahnya.

Pengertian Hamzah Washal dan Hamzah Qatha Berikut Kaidahnya.

Huruf Hamzah yang ada  di permulaan kata terdapat  dua macam, yaitu:

1. همزة الوصل = hamzatul washl


2. همزة القطع = hamzatul qatha'



Hamzah qatha


Hurufnya ialah  huruf  alif dengan hamzah (alif mahmuzah), yakni  أ - إ


Kaidah hamzah qatha':


1. Hamzah qatha' ada  di setiap isim (kata benda), contohnya:


أَحْمَدُ = Ahmad

أُسَامَةُ = Usamah
أَخٌ = akhun = saudara laki-laki
dan seterusnya.

Kecuali isim di bawah ini. Jadi isim yang huruf asalnya bukan hamzah qatha' merupakan :


a. اِبنٌ = ibnun = anak laki-laki

b. ابْنَةٌ = ibnatun = anak perempuan
c. اِمْرَأَةٌ = imra-atun = wanita
d. اِسْمٌ = ismun = nama
e. اِثْنَان = itsnaan = dua
f. اِثْنَتَان = itsnataan = dua


2. Hamzah qatha' ada  di permulaan fi'il madhi (fi'il yang terdiri dari tiga huruf), contoh:


أَكَلَ = akala = makan

أَتَى = ataa = datang
أَخَذَ = akhadza = mengambil


3. Hamzah qatha' ada  di permulaan fi'il madhi (fi'il yang terdiri dari empat huruf), contoh:


أَكْرَمَ = akrama = menghormati; memuliakan

أَخْرَجَ = akhraja = mengeluarkan
أَسْرَفَ = asrafa = boros


4. Hamzah qatha' ada  di permulaan fi'il mudhari (hamzah mutakallimin/dhamir ana)


أَدْرُسُ = adrusu = saya sedang belajar

أَسْمَعُ = asma'u = saya sedang mendengar


5. Hamzah qatha' ada  di permulaan huruf, contoh:


أِنْ

أَنْ
إِلَى
إِلا
أَم

kecuali huruf   yang menandakan isim ma'rifah yakni  al (ال )



Hamzah washl


Hamzah washl ialah  huruf   alif tanpa hamzah.


Kaidah hamzah washal:


1. Terdapat di mula  beberapa isim yang telah dilafalkan  di atas, contohnya: ibnun, ibnatun, imra-atun, dll.



2. Terdapat di mula  fi'il amr (fi'il madhinya terdiri dari tiga huruf), contoh:


اُكْتُبْ = uktub = tulislah!

اِسْمَعْ = isma' = dengarlah!
اُدْرُسْ = udrus = belajarlah!


3. Terdapat di mula  fi'il madhi yang terdiri dari lima huruf, contoh:


اِحْتَرَمَ = ihtarama = menghormati; memuliakan; menghargai

اِنْطَلَقَ = inthalaqa = pergi; berangkat


4. Terdapat di mula  fi'il madhi yang terdiri dari enam huruf, contoh:


اِسْتَخْدَمَ = istakhdama = mempekerjakan

اِسْتَسْلَمَ = istaslama = menyerah


5. ada  di mula  huruf   ta'rif, yakni  al (ال ), contoh:


الاسْاتِغْفَارُ = meminta ampunan


Tabel kesimpulan tentang hamzah wasol dan hamzah qatha':


همزة الوصلهمزة القطع
di awal fi'il amr yang tersusun dari 3 huruf, contoh: اُكْتُبْdi awal setiap isim, contoh : أَخٌ، أَبٌ، أسْتَاذٌ
kecuali:
اِبنٌ
ابْنَةٌ
اِمْرَأَةٌ
اِسْمٌ
اِثْنَان
اِثْنَتَان
di awal fi'il madhi yang tersusun dari 5 huruf, contoh: اِحْتَرَمَdi awal fi'il madhi yang tersusun dari 3 huruf, contoh: أَكَلَ
di awal fi'il madhi yang tersusun dari 6 huruf, contoh: اِسْتَخْدَمَdi awal fi'il madhi yang tersusun dari 4 huruf, contoh: أَكْرَمَ
di awal huruf alif lam (ال), contoh: الاسْتِغْفَارُdi awal fi'il mudhori (dhomir mutakallim/dhomir ana), contoh: أَجْلِسُ
di awal huruf, contoh:
أِنْ
أَنْ
إِلَى
إِلا
أَم



Kesimpulan:


Setelah menyimak  dan menyaksikan  contoh-contoh dan pembagian pada tabel di atas, anda  tahu kapan kita menggunakan  hamzah qatha dan kapan kita menggunakan  hamzah washal pada mula  kata.


Semoga dapat membantu teman-teman dalam memahami tentang hamzah washal dan hamzah qatha'. Selamat belajar. :)