Pengertian huruf
Salah satu bagian dari kalam, yang ketiga adalah huruf, huruf dalam ilmu nahwu mempunyai arti tersendiri yaitu :
الحَرْفُ هُوَ كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنَى فِي غَيْرِهِ
"Huruf adalah kata yang menunjukan arti jika disandingkan dengan kata lainnya'.
dari pengertian di atas pastinya sudah sangat jelas bahwa huruf dalam ilmu nahwu yaitu kata yang tak dapat diketahui artinya jika tidak disandingkan dengan kata lainnya. sebagai contoh : إِلَى , kata tersebut adalah termasuk huruf, dan karena ia sendirian tanpa disandingkan dengan kata lainnya (isim/fi'il) maka ia tidak dapat dipahami arti sesungguhnya. tapi jika di tambah dengan kata lain, contoh : أَذْهَبُ إِلَى المَسْجِدِ 'saya pergi ke masjid', nah kata yang saya tandai itu sekarang mempunyai arti yang jelas yaitu 'ke'.
contoh lain : فِيْ , kata tersebut juga tidak dapat diketahui makna sesungguhnya karena belum disandingkan dengan kata lain. jika ditambah kata lain contoh 'أَدْرُسُ فِيْ الفَصْلِ ''saya belajar di kelas' , kata yang saya tandai mempunyai arti 'di'.
Arti lain dari huruf juga sebagai berikut:
الحَرْفُ هُوَ مَا لاَ يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيْلُ الإِسْمِ وَلَا دَلِيْلُ الفِعْلِ
"Huruf adalah kata yang tidak layak disertai tanda isim dan tanda fi'il'.
dari arti di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa huruf itu tidak menerima tanda isim dan fi'il. jadi untuk mengenalinya ya dengan melihat apa kata tersebut mempunyai tanda isim atau fi'il, jika tidak ada tanda isim dan fi'il maka otomatis kata tersebut adalah termasuk huruf.
Contoh : 'عَنْ'
coba kita lihat tanda-tanda isim:
- Apakah kata 'عَنْ' dibaca jar (kasroh)? 'tidak, ia dibaca sukun'
- Apakah kata 'عَنْ' kemasukan huruf jer? 'tidak, malah ia adalah huruf jer yang dimaksud'
- Apakah kata 'عَنْ' kemasukan alif lam (ال)? 'tidak, selamanya tidak kemasukan alif lam'
- Apakah kata 'عَنْ' dibaca tanwin? 'tidak, ia dibaca sukun'
dilihat dari tanda-tanda isim ternyata kata 'عَنْ' bukaan termasuk isim.
coba kita lihat tanda-tanda fi'il:
- Apakah kata 'عَنْ' layak dimasuki kata قَدْ ? 'Tidak'
- Apakah kata 'عَنْ' layak dimasuki kata سَ ? 'Tidak'
- Apakah kata 'عَنْ' layak dimasuki kata سَوْفَ ? 'Tidak'
- Apakah kata 'عَنْ' layak dimasuki kata تَاءُ التَأنِيْثِ ? 'Tidak'
semua tanda-tanda fi'il juga tidak ada yang sesuai dengan kata 'عَنْ' karena tanda-tanda fi'il juga termasuk huruf jadi tidak mungkin jika huruf 'عَنْ' disandingkan lagi dengan huruf yang lain.
Pembagian huruf
Dalam bahasa Arab dikenal beberapa kategori huruf, yang secara garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam:
- Huruf Mabani ( حُرُوْفُ المَبَانِي ), yaitu huruf-huruf yang merangkai sebuah kata. Huruf-huruf seperti ini juga biasa disebut dengan huruf hijaiyyah atau huruf ejaan. Huruf-huruf seperti ini tidak termasuk kategori kata, sehingga tidak termasuk dalam kategori pembagian kata dalam bahasa Arab. Contoh:
أ – ب – ت – ث – ج – ح - خ …… الخ
- Huruf Ma’ani ( حُرُوْفُ المَعَانِي ), yaitu huruf yang pada prinsipnya membawa makna yang melekat pada dirinya, meskipun makna tersebut belum bisa dipahami sebelum dirangkaikan dengan kata yang lain. Jenis huruf inilah yang menjadi salah satu kategori kata dalam pembagian kata dalam bahasa Arab.
Berikut ini kategori huruf yang khusus masuk pada isim :
إِنَّ
|
:
|
Sesungguhnya
|
لَيْتَ
|
:
|
Mudah-mudahan
| |
أَنَّ
|
:
|
Bahwa/sesungguhnya
|
لَعَلَّ
|
:
|
Barangkali
| |
كَأَنَّ
|
:
|
Bagaikan, seakan-akan
|
لاَ
|
:
|
tidak
| |
لَكِنَّ
|
:
|
akan tetapi
| كَـ |
:
| seperti | |
مِنْ
|
:
|
dari
| بِـ |
:
| dengan | |
إِلَى
|
:
|
Ke/kepada
|
عَلىَ
|
:
| Di atas | |
عَنْ
|
:
|
tentang
|
فِي
|
:
| Di dalam |
Huruf yang khusus masuk pada fi'il:
أَنْ | : | Agar/supaya | إِذَنْ | : | Kalau begitu | |
لَنْ | : | tidak akan | كَيْ | : | supaya | |
لَمْ | : | belum | لاَ | : | Janganlah(لاَ النَّاهِيَة) | |
لَمَّا | : | tidak, belum |
Huruf yang dapat masuk pada isim dan fi'il:
لِـ | : | untuk | فَـ | : | lalu (segera)/maka | |
وَ | : | dan | هَلْ | : | apakah | |
ثُمَّ | : | kemudian |
Ada juga huruf yang menjadikan i'rob kata setelahnya berubah menjadi nashob, jar, dan jazm. Huruf-huruf ini juga sering disebut dengan 'awamil (huruf yang menyebabkan suatu kata dihukumi nashob, jar, atau jazm).
- Huruf Jar
Huruf jar ada sembilan yaitu :
مِنْ
|
:
|
dari
|
رُبَّ
|
:
|
sedikit sekali
| |
إِلَى
|
:
|
Ke/kepada
|
بِ
|
:
|
dengan
| |
عَنْ
|
:
|
tentang
|
كَ
|
:
|
seperti
| |
عَلَى
|
:
|
di atas
| لِ |
:
| untuk/kepada | |
فِي
|
:
| di/ di dalam |
Semua isim (kata benda) yang kemasukan huruf jar, maka ia harus dibaca jar.
- Huruf Qosam (huruf sumpah)
Huruf qosam ada 3, yaitu : تَ، بِ ، وَ
ketika isim kemasukan huruf qosam juga harus dibaca jar.
contoh dalam kalimah jalalah: وَاللهِ، تَاللهِ ، بِاللهِ
- Huruf-huruf yang menashobkan (عَوَامِلُ النَوَاصِبِ)
إِنَّ
|
:
|
Sesungguhnya
|
لَيْتَ
|
:
|
Mudah-mudahan
| |
أَنَّ
|
:
|
Bahwa/sesungguhnya
|
لَعَلَّ
|
:
|
Barangkali
| |
كَأَنَّ
|
:
|
Bagaikan, seakan-akan
| إذَنْ | : | jadi | |
لَكِنَّ
|
:
|
akan tetapi
| أنْ | : | supaya/agar | |
لَنْ
|
:
|
tidak akan pernah
| ||||
كَيْ
|
:
|
supaya/agar
| ||||
لِكَيْ
|
:
|
supaya/agar
|
Jika ada isim atau fi'il yang kemasukan huruf-huruf di atas maka ia harus dibaca nashob.
- Huruf-huruf yang menjazmkan (عَوَامِلُ الجَوَازِمِ)
لَمْ | : | belum, tidak | ألَمَّا | : | belumkah | |
لَمَّا | : | belum | لاَ | : | Janganlah (لاَ النَّاهِيَة) | |
ألَمْ | : | tidakkah |
jika ada fi'il kemasukan huruf-huruf di atas, maka ia harus dibaca jazm.
itulah tadi pengertian huruf dan pembagiannya, meskipun semua huruf-huruf di atas mempunyai arti tapi arti tersebut akan nampak jelas jika disandingkan dengan kata lain, semoga bermanfaat dan selamat belajaar. :)
Referensi:
- http://immtarbiyahpwt.blogspot.co.id/2011/09/huruf-dalam-bahasa-arab.html
- Kitab 'syarah mukhtashor jiddan'
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMempelajari ilmu pengetahuan umum memang penting, tapi yang lebih penting dari itu adalah mempelajari ilmu agama yang akan membawa kita kepada keselamatan dunia akhirat.
ReplyDeletemanfaat banget...syukron katsiron
ReplyDeleteTerima kasih sekali atas artikel nya, btw bisa tidak bantu menjelaskan apakah ada contoh majas dalam bahasa Arab?
ReplyDeleteLuar biasa sekali
ReplyDelete