Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
loading...

Pengertian I'rob (الإِعْرَابُ) dan pembagiannya

Pengertian I'rob (الإِعْرَابُ) dan pembagiannya



Pengertian i'rob

Dalam ilmu nahwu, bab i'rob menjadi sangat penting bahkan bab ini merupakan jantungnya ilmu nahwu, jadi jika temen-temen sudah paham dan ngerti betul bab i'rob berarti sudah menguasai ilmu nahwu dengan baik, dan bisa mencoba untuk membaca kitab gundul (tanpa harakat). Nah, i'rob sendiri secara bahasa berati 'perubahan'  sedangkan menurut istilah i'rob adalah :

الإِعْرَابُ هُوَ تَغْيِيْرُ اَوَاخِرِ الكَلِمِ لِاخْتِلَافِ العَوَامِلِ الدَاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظاً أَوْ تَقْدِيْراً

"i'rob adalah perubahaan (cara baca) di akhir katanya karena perbedaan amil yang memasukinya, baik secara lafadz (nampak jelas perubahaannya yaitu dengan adanya harakat domah, fathah, kasroh, atau sukun) atau dengan dikira-kira"

maksud dari kalimat 'الإِعْرَابُ هُوَ تَغْيِيْرُ اَوَاخِرِ الكَلِمِ'
dari pengertian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa, i'rob adalah perubahaan cara membaca akhir huruf pada suatu kata yang tergantung pada amil yang memasukinya, inti dari i'rob adalah perubahan di akhir kata, baik itu dibaca dhommah (keadaan rofa'), dibaca fathah (keadaan nashab), dibaca kasroh (keadaan jar), atau dibaca sukun (keadaan jazm). Maka sudah jelas, ilmu nahwu dalam hal ini i'rob sebagai jantungnya ilmu nahwu hanya akan membahas perubahan akhir suatu kata, maka jika anda melihat contoh kata 'نَصْرٌ' maka fokus ilmu nahwu hanyalah pada huruf akhirnya yaitu huruf ro 'رٌ' nya saja, kenapa dia dibaca dommah, kenapa dia menggunakan tanwin, kenapa tidak dibaca kasroh, fathah atau yang lainnya. Sedangkan huruf pertama 'نَ' dan tengah 'صْ', itu hanya akan dibahas pada ilmu sharaf.

maksud dari kalimat ' لِاخْتِلَافِ العَوَامِلِ الدَاخِلَةِ عَلَيْهَا'
adalah perubahan pada akhir kata ini tergantung pada amil yang memasukinya, lalu apa yang disebut Amil? Amil adalah suatu penyebab (bisa berupa huruf, keadaan, dan sifat) yang membuat kata yang terkena amil ini harus dibaca rofa' (dengan dhommah), nashab (dengan fathah), jar (dengan kasroh), atau jazm (dengan sukun). Contoh:

كَتَبَ مُحَمَدٌ عَلَى السَبُّوْرَةِ   "Muhammad menulis di papan tulis"

perhatikan kata yang saya tandai hijau, kata tersebut di baca kasroh pada huruf terakhirnya 'as-sabburoti', kenapa dibaca kasroh? karena sebelum kata tersebut ada amil berupa huruf jar (yang membuat kata 'as-sabburoti'  HARUS dibaca kasroh) yaitu kata 'alaa' yang saya tandai merah. mari kita lihat contoh lain:

جَاءَ مُحَمَّدٌ  'Muhammad telah datang'

perhatikan kata yang saya tandai hijau, kata tersebut dibaca dommatain pada huruf akhirnya 'muhammadun', kenapa dibaca dommah? karena ia menjadi fa'il (subjek) maka ia harus dibaca rofa' (pada kata tersebut menggunakan tanda dhommah). contoh lagi:


أَكَلْتُ التُفَّاحَ  'Saya telah memakan apel'

perhatikan kata yang saya tandai hijau, kata tersebut dibaca fathah di huruf akhirnya 'at-tuffaha', kenapa dibaca fathah? karena dia menjadi maf'ul bih (objek) maka ia harus dibaca nasob (pada kata tersebut menggunakan tanda fathah).

contoh-contoh di atas tentunya sangat mudah untuk dipahami, tapi coba kita lihat pengertian i'rob di atas lagi, ada kata ' لَفْظاً أَوْ تَقْدِيْراً ' artinya 'baik secara lafadz (nampak jelas perubahaannya) atau dengan dikira-kira', yang dimaksud secara lafadz adalah perubahan cara membaca akhir katanya nampak jelas dengan adanya harokat domah, fathah, kasroh, atau sukun. Contohnya ya seperti kalimat di atas أَكَلْتُ التُفَّاحَ  'akaltu at-tuffaha' kata bertanda hijau dibaca fathah secara jelas dan nampak harokatnya.

sedangkan yang dimaksud تَقْدِيْراً  adalah perubahan cara baca akhir kata yang tidak nampak jelas dan tidak ada harokat sama sekali, hal ini disebabkan karena di akhir kata tersebut terdapat huruf illah 'Wau (و) , Alif (ا) dan Ya (ي)',

contoh:  جَاءَ مُصْطَفَى    'musthofa telah datang',
perhatikan kata yang saya beri tanda hijau 'musthofaa', huruf terakhir kata tersebut tidak mempunyai harokat, tapi kata tersebut dibaca rofa' (seharusnya jika suatu kata dibaca rofa' maka tandanya dengan dhommah, tapi pada kata tersebut tidak ada harokatnya, maka i'robnya dengan cara dikira-kira), kenapa dia dibaca rofa'? karena dia menjadi fa'il (subjek).

contoh lain : رَأيْتُ مُصْطَفَى  'saya melihat musthofa' perhatikan kata bertanda hijau 'musthofaa', dia menjadi maf'ul bih (objek), dibaca nasob, tanda nasobnya fathah yang dikira-kirakan karena terdapat huruf illah yaa 'ى' di akhir kata.

Contoh lagi: نَظَرْتُ إِلَى مُصْطَفَى  'saya memandang musthofa',
perhatikan kata bertanda hijau, masih dengan kata yang sama yaitu 'musthofaa', dia dibaca jer, tanda jernya adalah dengan kasroh yang dikira-kirakan karena terdapat huruf illah berupa huruf yaa 'ى' di akhir kata.

Nah jika dilihat dari ketiga contoh di atas, kata 'مُصْطَفَى' cara membacanya ya hanya satu 'musthofaa' tanpa ada harokat di akhirnya, maka cara menentukan hukum i'robnya adalah dengan dikira-kira, tergantung dia menjadi fa'il (subjek), atau maf'ul bih (objek), atau majrur (dibaca jer karena sebelumnya ada huruf jer).


Pembagian i'rob

Setelah kita mengetahui pengertian i'rob saya yakin temen-temen bingung, karena pada penjelasan di atas sengaja saya sebutkan istilah-istilah yang belum anda ketahui, nah istilah yang saya sebut di atas adalah juga termasuk bagian-bagian dari i'rob, mereka adalah:
  1. Rofa' (tanda asalnya biasanya dengan dhommah) contoh :  جَاءَ مُحَمَّدٌ
  2.  
  3. Nashab (tanda asalnya biasanya dengan fathah), contoh : أَكَلْتُ التُفَّاحَ

  4. Jer (tanda asalnya biasanya dengan kasroh), contoh : كَتَبَ مُحَمَدٌ عَلَى السَبُّوْرَةِ

  5. Jazm (tanda asalnya biasanya dengan sukun), contoh : إِذْهَبْ

Nah, keempat bagian i'rob di atas jika masuk kepada isim (kata benda) maka hanya ada rofa, nasob, jer. sedangkan jika masuk kepada fi'il (kata kerja) maka hanya ada rofa, nashab, dan jazm.  jadi selamanya isim tidak akan dibaca jazm, dan fi'il selamanya tidak akan dibaca jer.

itu tadi pengertian i'rob dan pembagiannya, silahkan klik dan kunjungi postingan-postingan dibawah ini, karena di sana saya telah menjelaskan lebih rinci apa itu rofa, nasob, jer, dan jazm berikut tanda-tandanya:
1. Tanda-tanda I'rob Rofa'.
2. Tanda-tanda I'rob Nashab.
3. Tanda-tanda I'rob Jar.
4. Tanda-tanda I'rob Jazm.

karena bab i'rob ini sangat penuh dengan istilah baru yang jarang dimengerti oleh pemula. maka dari itu bacalah postingan saya secara urut dan rutin agar pemahaman tentang ilmu nahwunya tidak setengah-setengah. selamat belajar, semoga bermanfaat. Amin :D





Sumber:

  • Kitab 'Syarah Mukhtashor Jiddan'.