كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنَى فِي نَفْسِهَا وَاقْتَرَنَتْ بِزَمَنٍ
"kata yang menunjukan suatu makna pada dirinya dan berhubungan dengan waktu"
Dari pengertian di atas, sudah sangat jelas bahwa fi'il adalah suatu kata yang mempunyai arti dan berhubungan dengan waktu, jika kata tersebut menunjukan waktu lampau maka kata tersebut dinamakan fi'il madhi (الفِعْلُ المَاضِي) contoh : 'جَاءَ' 'dia sudah datang', dan jika kata tersebut menunjukan waktu yang akan datang atau yang sedang dilakukan maka kata tersebut dinamakan fi'il mudhori'(الفِعْلُ المُضَارِعُ) contoh : 'يَاْكُلُ' 'dia sedang/akan makan', dan jika kata tersebut menunjukan perintah (untuk meminta sesuatu) maka kata tersebut dinamakan fi'il amr (الفِعْلُ الأَمْرُ) contoh : 'قُمْ' 'berdirilah'.
maka jika dibuat bagan fi'il dalam bahasa Arab dibagi menjadi tiga, yaitu :
Yang sudah dilakukan
الفِعْلُ المَاضِيYang sedang/akan dilakukan
الفِعْلُ المُضَارِعُKata perintah
الفِعْلُ الأَمْرُ
Ciri-ciri fi'il (kata kerja)
Seperti halnya isim (kata benda), fi'il juga mempunyai ciri-ciri khusus untuk mengenalinya, yaitu dengan 4 macam berikut ini:
- Kemasukan قَدْ
Tanda pertama bagi fi'il adalah kemasukan قَدْ, قَدْ akan mempunyai arti baru jika terletak sebelum fi'il madhi (yang sudah dilakukan), maka akan mempunyai arti 'sungguh/benar-benar'
Contoh : 'قَدْ أفْلَحَ المُؤْمِنُوْنَ' artinya 'orang-orang beriman benar-benar sudah berhasil'.
Namun jika قَدْ terletak sebelum fi'il mudhori' (yang sedang/akan dilakukan), maka akan mempunyai arti 'terkadang'
Contoh: 'قَدْ يَنَامُ مَحْمُوْدُ فِي غُرْفَةِ الضُيُوْفِ' artinya 'Mahmud terkadang sedang tidur di ruang tamu'
- Kemasukan huruf sin (س)
Ciri yang kedua bagi fi'il yaitu kemasukan huruf sin (س). huruf ini sebenarnya tidak mempunyai arti jika tidak digabungkan dengan kata lain karena huruf dalam ilmu nahwu tidak bisa berdiri sendiri. nah huruf sin (س) mempunyai arti 'akan' jika digabungkan dengan fi'il. dan hanya fi'il mudhore' saja yang dapat menerima huruf ini.
Contoh : 'سَـتَعْلَمُ' 'kamu akan tahu'
- Kemasukan huruf saufa (سَوْفَ)
Ciri selanjutnya yaitu kemasukan huruf saufa (سَوْفَ), nah huruf ini juga hampir sama dengan huruf sin (س) karena mempunyai arti yang sama ketika digabungkan dengan fi'il. dan hanya fi'il mudhore juga yang boleh menerima huruf سَوْفَ.
Contoh: 'سَوْفَ يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ يَوْمَ القِيَامَةِ' arti 'Allah akan mengumpulkan manusia di hari kiamat'
Nah bedanya sin (س) dan saufa ( سَوْفَ) adalah :
- sin (س) mempunyai arti 'akan' tapi dengan jarak yang dekat. misal 'سَـتَعْلَمُ' artinya 'tidak lama lagi kamu akan tahu'
- saufa (سَوْفَ) mempunyai arti 'akan' tapi dengan jarak kegiatannya yang masih sangat jauh/lama. contoh : 'سَوْفَ يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ' artinya 'Allah akan mengumpulkan manusia'.
- Kemasukan Ta' Ta'nits (تْ)
Ciri yang terakhir adalah kemasukan ta' ta'nits (suatu huruf yang menunjukan arti dia perempuan). dan tanda ini hanya akan masuk pada fi'il madhi (yang sudah dilakukan).
Contoh : 'ذَهَبَتْ فَاطِمَةُ إِلَى المَدْرَسَةِ' artinya 'Fatimah sudah pergi ke sekolah'
ta' ta'nits adalah suatu huruf yang digunakan untuk kata ganti orang ketiga perempuan (dia perempuan).
Itulah tadi penjelasan tentang fi'il dan ciri-cirinya. selamat belajar, semoga bermanfaat. Amin. :)
Sumber:
- Kitab 'Syarah Mukhtashor jiddan'
No comments:
Post a Comment