Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
loading...

Pengertian, Pembagian dan Macam-macam Mashdar ( المصدر) dalam Ilmu Nahwu.


Pengertian, Pembagian dan Macam-macam Mashdar ( المصدر) dalam Ilmu Nahwu.

A. PENGERTIAN MASHDAR
pengertian  masdar menurut  keterangan ilmu nahwu ialah :

الاِسْمُ المَنْصُوْبُ اللَّذِى يَجِيْئُ ثَالِثًا فِى تَصْرِيْفِ الفِعْلِ

Artinya : Isim manshub (ber-i’rab Nashab) yang dalam tashrif-an fi’ilnya jatuh pada urutan ketiga.

Untuk memahami  masdar ini sebenarnya gampang  saja, masing-masing  lafadz yang jatuh pada tashrif-an fiilnya itu berada di posisi ketiga maka ia dinamakan  masdar. Hanya saja, untuk memahami  urutan posisi tashrif-an itu  kita mesti memahami  terlebih dahulu tashrif-an atau derivasi dari suatu  kata. Perlu diketahui bahwa masdar ini disebut juga dengan  maf’ul mutlak.

Contoh :

ضَرَبَ – يَضْرِبُ – ضَرْبًا

Maka yang menjadi contohnya ialah  lafadz ضَرْبًا

lihat berbagai macam contoh tashrifan di sini dan download kitab tashrifannya GRATIS!


B. PEMBAGIAN MASHDAR
Masdar terbagi menjadi dua bagian, yakni  :

1 Masdar lafzhi
Masdar lafzhi merupakan   masdar yang sama persis  dengan lafadz fi’ilnya. Contoh : قَتَلْتُهُ قَتْلًا

contoh di atas  masdar lafzhi-nya yaitu   lafadz قَتْلًا sebab  ia mirip sekali huruf-hurufnya  dengan lafadz fi’ilnya yakni  lafadz قَتَلَ.

2 Masdar Ma’nawi
Masdar ma’nawi merupakan   masdar yang menyamai  fi’ilnya dalam hal artinya saja  akan tetapi lafadznya beda. Contoh : جَلَسْتُ قُعُوْدًا

contoh di atas, masdar ma’nawinya yaitu   lafadz قُعُوْدًا dimana lafadz ini arti/terjemahannya sama  dengan lafadz جَلَسَ.

C. Macam-macam Mashdar
Kalimat masdar tidak sedikit  sekali ada  dalam kalam Arabiya. Masdar-masdar tersebut  juga tidak sedikit  macamnya dengan kandungan arti  yang pelbagai  dan berbeda. Macam-macam masdar tersebut  adalah:

1. Mashdar al-Ashli
Masdar Ashli yaitu mashdar yang masih murni yang tidak ada arti  tambahan, tidak diawali  dengan huruf “mim” ziyadah dan tidak terdapat  huruf “ya” betasydid serta ta marbuthah di akhir kata.
Contoh:
ضَرْبًا + فَتْحًا
(Pukulan + buka)

2. Masdar al-Mimi
Masdar yang dimulai  dengan “mim” ziyadah,
Wazannya dari fi’il tsulasi yaitu
مَفْعَل dan مَفْعِل
Contoh:
مَضرَب dan مَوْعِد
(Janji dan pukulan)

ada pula yang Wazannya dari fi’il yang lebih dari tiga huruf yaitu  sama dengan wazan isem maf’ulnya, maka mengikuti wazan مُفْتَعَلٌ.
Contoh :
مُرْتَقَب
(intip)


3. Masdar al-Marrah
Masdar yang diciptakan  untuk mengindikasikan  berapa kali terjadinya perbuatan.
Wazannya terbentuk dari tsulasi yaitu
فَعْلَة
Contoh:
ضَرْبَة
(satu kali pukul)

ada pula yang Wazannya dari fi’il yang lebih dari tiga huruf yaitu  dengan ditambahkan  “ta” marbuthah dari masdar Ashli.
Contoh:
اِنْطِلاَقَة
(satu kali pergi)

4. Masdar al-Hai’ah
Masdar yang diciptakan  untuk mengindikasikan  bagaimana format  dan teknik  terjadinya perbuatan.
mengikuti Wazan tsulasinya yaitu
فِعْلة
Contoh:
مِشْيَة
(cara berjalan)
mashdar hai'ah hanya terdapat pada wazan tsulasi saja dan tidak ada di selain tsulasi.

5. Masdar as-Shina’i
Masdar shina’I ialah  masdar yang diciptakan  dari kalimat apa saja dengan menambahkan “ya” bertasydid dan “ta” marbuthat diakhirnya.
Contoh:
الإِنسانية
(kemanusiaan)


Demikian pengertian  masdar menyeluruh  dengan misalnya  dalam bahasa arab dan penjelasannya. Semoga bermanfaat.