Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
Beranda · Daftar Pelajaran · Artikel · Nahwu · Sharaf · Balaghah · Qiroah · Download · Quiz Bahasa Arab

Pengertian Masdar (المصدر) dan Contoh-contohnya dalam Al-Quran

Pengertian Masdar dan Contoh-contohnya dalam Al-Quran


Bahasa Arab merupakan bahasa yang mempunyai kaitan erat dengan agama Islam. Al- Quran yang ditulis dalam bahasa Arab menjadikan bahasa ini berarti untuk umat Islam buat menguasai isi kitab suci tersebut. Al- Quran memiliki pesan- pesan Allah yang diperuntukan kepada umat manusia, sehingga menekuni bahasa Arab jadi kewajiban untuk umat Islam.


Masdar merupakan salah satu kajian dalam Ilmu Sharaf ataupun Morfologi dalam Bahasa Arab. Ilmu Sharaf sendiri menekuni tentang pergantian struktur bentuk kata. Mashdar jadi kajian yang mangulas tentang isim serta fiil.


Masdar merupakan bagian berarti dalam struktur kalimat bahasa Arab. Walaupun tidak memberikan data tentang waktu, tempat, ataupun subjek secara langsung, pemakaian masdar dalam kalimat dapat memberikan sensasi tertentu ataupun memfokuskan pada kegiatan ataupun perbuatan itu sendiri. Berikut pembahasan tentang masdar ialah bagian dari ilmu Sharaf yang penulis rangkum dari bermacam sumber,


Memahami Masdar

Masdar merupakan wujud atau kata yang mempunyai kesamaan dengan kata kerja dan mempunyai peranan yang sangat berarti terutama dalam ilmu shorof, yakni cabang ilmu dalam Bahasa Arab yang fokus bahasannya adalah pada bangunan setiap huruf pada suatu kata, jadi jika ilmu nahwu berfokus pada cara baca di akhir kata, tapi ilmu sharaf lebih luas lagi karena membahas dari mulai huruf pertama sampai akhir, berikut perubahan bentuk kata dan tentu menyebabkan perbedaan arti, dari sini ilmu sharaf disebut juga sebagai ibunya ilmu bahasa arab karena melahirkan banyak kata, sedangkan ilmu nahwu diibaratkan sebagai ayahnya ilmu bahasa arab karena hanya membahas cara baca akhir kata dan kedudukan dalam suatu kalimat. 

Masdar bisa dijabarkan sebagai wujud kata kerja yang digunakan guna mengatakan aksi ataupun peristiwa tanpa menyertakan data tentang waktu kapan peristiwa tersebut berlangsung.


Walaupun masdar terkategori dalam jenis khusus, kajian ini mempunyai kaitan erat dengan 2 konsep utama dalam bahasa Arab, yakni isim( kata benda) serta fiil( kata kerja). Isim masdar serta fiil mempunyai persamaan dalam cara kerja, yakni menggambarkan kegiatan ataupun perbuatan. Tetapi ada perbedaan utama yakni masdar tidak menampilkan penjelasan waktu yang menghubungkan peristiwa dengan disaat tertentu.


Kedudukan masdar dalam struktur kalimat bahasa Arab sangatlah signifikan. Paling utama dalam konteks agama, semacam Al- Quran. Masdar digunakan guna membentuk kalimat yang memusatkan atensi pada kegiatan ataupun peristiwa itu sendiri, tanpa merinci waktu ataupun tempatnya.


Satu perihal yang menarik yakni kemampuan masdar untuk berganti jadi fiil dalam sebagian perkara, menampilkan keterkaitan serta fleksibilitas antara wujud kata dalam bahasa Arab. Oleh sebab itu, uraian tentang masdar mempunyai implikasi berarti dalam menguasai struktur kalimat, paling utama dalam konteks klasik semacam uraian Al- Quran.


Dalam pendidikan ilmu sharaf, masdar merupakan subjek berarti dalam analisis bahasa Arab. Dengan menguasai konsep ini, bisa dibedah lebih dalam struktur kalimat, pesan- pesan keagamaan, serta pengetahuan yang lebih mendalam tentang bahasa Arab serta warisannya dalam literatur keagamaan serta kultural.


Peranan Masdar


Buku Terjemah Imrithi serta Penjelasannya karya Bahrudin Fuadh menjelasakan peranan masdar sebagai berikut ini:


1. Pengganti Fiil (Kata Kerja)


Mashdar mempunyai kedudukan sebagai pengganti kata kerja( fiil) dalam struktur kalimat. Ini berarti kalau dalam sebagian konteks, mashdar bisa mengambil alih tugas kata kerja. Guna memberikan arti waktu yang khusus, umumnya huruf" ma"(مَا) ditambahkan guna mengindikasikan waktu saat ini, ataupun huruf" an"(اَنْ) ditambahkan guna menampilkan waktu dahulu ataupun yang hendak tiba.


Dengan memakai mashdar, kalimat bisa mengatakan aksi ataupun perbuatan dengan metode yang lebih abstrak, tanpa merinci data waktu yang khusus.


2. Penjelas Asal Kata serta Tashrif


Tugas lain dari mashdar yakni guna memberikan uraian mengenai asal kata yang nantinya hendak hadapi tashrif, ialah pergantian wujud kata. Ini menunjang guna menjauhi kesalahan arti dalam kosakata. Tashrif yang universal digunakan dalam konteks ini yakni tashrif istilahi, yakni pergantian wujud kata sesuai dengan peraturan bahasa guna menyampaikan arti yang lebih spesial.


Misalnya, kata" dorabbu"(ضَرَبُ) yang berarti" memukul", bisa diganti jadi" doraba- yadribu- dorabn"(ضَرَبُ–يَضْرِبُ–ضَرَبَا) buat menggambarkan pergantian wujud kata dalam bermacam konteks.


Contoh Masdar Dalam Al- Quran


Karena Masdhar adalah salah satu bagian dari struktur bahasa Arab, masdar bisa ditemui di dalam ayat- ayat Al-Quran. Berikut contoh masdar dalam Al- Quran.


1. Surat Al Fath Ayat 1


اِنَّا فَتَحۡنَا لَكَ فَتۡحًا مُّبِيۡنًا


Sungguh Kami sudah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata


Lafadz fatakhna (فَتۡحًا ) merupakan masdar dari wazan( pola kata) fatakha- yaftakhu- fatkhan (فَتَحَ-يَفْتَحُ–فَتْحًا).


2. dalam Surat Al Hajj Ayat 58


وَالَّذِيۡنَ هَاجَرُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ ثُمَّ قُتِلُوۡۤا اَوۡمَاتُوۡا لَيَرۡزُقَنَّهُمُ اللّٰهُ رِزۡقًا حَسَنًاؕ


Orang-orang yang pindah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau meninggal, Allah benar-benar akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (yaitu surga)


Lafadz rizqon (رِزۡقًا ) merupakan masdar dari wazan khasana- yakhsunu- khasanan (حسن-يحسن–حسنا).


3.Surat  AL-Kahfi Ayat 30


اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اِنَّا لَا نُضِيۡعُ اَجۡرَ مَنۡ اَحۡسَنَ عَمَلًا


Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebaikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan baik itu

Lafadz‘ amalan (عَمَلًا) merupakan masdar dari wazan‘ amala- ya’ malu-‘ amalan(عَمَلَ يعمل عَمَلاً).


No comments:

Post a Comment