Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
Beranda · Daftar Pelajaran · Artikel · Nahwu · Sharaf · Balaghah · Qiroah · Download · Quiz Bahasa Arab

Macam-macam Keadaan Mabni dalam Kalimat Bahasa Arab


Setelah kita mempelajari tentang mabni pada postingan saya yang ini, bahwa mabni adalah suatu keadaan harakat pada suatu huruf yang hanya memiliki satu keadaan (harakat) saja dalam segala bentuk susunan kalimat, nah, di sini kita akan membahas tentang keadaan-keadaan mabni yang harus dibaca dalam sebuah kalimat.  Contoh kata berwarna hijau pada kalimat di atas yaitu:


Contoh:

(1) كَمْ كِتَابًا فِي المَكْتَبَةِ؟

Berapa kitab yang ada di perpustakaan?

(2) بِــكَمِ اشْتَرَيْتَ قَلَمَكَ؟

Berapa harga pena yang kamu beli?

(3) كَمْ تَشْرَبُ فِي اليَوْمِ؟

Berapa kali kamu minum dalam sehari?

(4) اِعْتَدَلَ الجَوُّ

Cuacananya cerah

َ(5) هَلِ اِعْتَدَلَ الجَوُّ؟

Apakah cuacanya cerah?

(6) الجَوُّ قَدِ اعْتَدَلَ

Cuacanya sudah cerah

(7) قِفْ حَيْثُ أَنْتَ

Berhentilah kamu disitu!

(8) سِرْ إِلَى حَيْثُ شِئْتَ

Bersembunyilah kemanapun maumu!


(9) كَانَ أمْسِ شَدِيْدَ الحَرِّ

Kemarin hawanya panas sekali

(10) زُرْتُ الحَدِيْقَةَ أمْسِ

Kemarin saya mengunjungi kebun

(11) ذَهَبْتُ أمْسِ إلَى المَدِيْنَةِ

Kemarin Saya pergi ke kota



*****


Pembahasan:

Setelah kita mempelajari tentang mabni pada postingan saya yang ini, bahwa mabni adalah suatu keadaan harakat pada suatu huruf yang hanya memiliki satu keadaan (harakat) saja dalam segala bentuk susunan kalimat, nah, di sini kita akan membahas tentang keadaan-keadaan mabni yang harus dibaca dalam sebuah kalimat. 
Contoh kata berwarna hijau pada kalimat di atas yaitu:
كَمْ 
اِعْتَدَلَ 
حَيْثُ 
أمْسِ
   
semua kata di atas termasuk mabni, atau kata yang harakat akhirnya tidak berubah, walaupun berada pada keadaan rofa', nashob, maupun jar. keempat kata mabni di atas akan tetap dibaca demikian. 

maka kata  كَمْ   selamanya dibaca sukun huruf akhirnya, maka dari itu jika dii'rob,
 كَمْ مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكُوْنِ   "kata كَمْ Mabninya mabni sukun"

Kata  اِعْتَدَلَ selamanya akan dibaca fathah huruf akhirnya, dan jika dii'rob, 
اِعْتَدَلَ مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحِ   "kata اِعْتَدَلَ Mabninya mabni fathah"            

Kata حَيْثُ selamanya dibaca dhommah huruf akhirnya, maka jika dii'rob menjadi:
حَيْثُ مَبْنِيٌّ عَلَى الضَمَّةِ   "kata حَيْثُ  Mabninya mabni dhommah"        

kata  أمْسِ  selamanya dibaca kasrah huruf akhirnya, maka jika dii'rob menjadi:
أمْسِ مَبْنِيٌّ عَلَى الكَسْرِ   "kata أمْسِ Mabninya mabni kasrah"        


Tidak ada kaidah khusus untuk mengetahui keadaan akhir kata mabni, karena memang sudah dari tatanan Bahasa Arab yang mempunyai sifat arbitrer atau kekhususan tersendiri yang dimiliki setiap bahasa.


Note :

  • Harakat yang biasanya melekat pada kata mabni itu ada 4 harakat, yaitu : mabni sukun, mabni fathah, mabni dhommah, dan mabni kasrah, keempatnya itu dinamakan macam-macam mabni.
  • kata yang diakhiri atau diharokat akhir menggunakan keempat harakat tersebut dinamakan, mabniyun 'ala sukun, mabniyun 'alal fath, mabniyun 'alad dhommah, dan mabniyun 'alal kasri.




Referensi:
  • Kitab Nahwu Wadhih, Juz 2 hal. 10-11.

No comments:

Post a Comment