Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
loading...

Macam-macam ilmu bahasa Arab.


Saat mempelajari bahasa Arab terkadang kita merasa susah, hal ini muncul karena bahasa Arab mempunyai beragam tata bahasa yang harus dipahami, sebagai contoh orang yang belajar bahasa Arab langsung menghafalkan kosa kata lalu mengucapkannya dan mempraktekannya dalam percakapan ia akan merasa mudah, tapi jika ia belajar bahasa Arab dengan pempelajari ilmu nahwu terlebih dahulu dia akan menganggap bahwa bahasa Arab itu sulit, karena ia harus benar-benar memastikan huruf akhir yang ia ucapkan itu benar, contoh ketika ia mengucapkan ‘أريد أن أذهب’


Saat mempelajari bahasa Arab terkadang kita merasa susah, hal ini muncul karena bahasa Arab mempunyai beragam tata bahasa yang harus dipahami, sebagai contoh orang yang belajar bahasa Arab langsung menghafalkan kosa kata lalu mengucapkannya dan mempraktekannya dalam percakapan ia akan merasa mudah, tapi jika ia belajar bahasa Arab dengan pempelajari ilmu nahwu terlebih dahulu dia akan menganggap bahwa bahasa Arab itu sulit, karena ia harus benar-benar memastikan huruf akhir yang ia ucapkan itu benar, contoh ketika ia mengucapkan ‘أريد أن أذهب’
maka ia harus benar-benar teliti dengan membaca harakat akhir di setiap kata, karena ilmu nahwu fokus kepada tata cara membaca akhir huruf di setiap kata bahasa Arab, jika ada satu kata saja yang salah dibaca maka akan mempunyai arti yang berbeda, dan disini lah menurut saya titik keunikan bahasa Arab yang belum tentu ditemukan di bahasa lain.

Belum lagi saat mempelajari ilmu sharaf yang menjelaskan tentang perubahan suatu kata menjadi kata baru yang mempunyai arti baru pula, artinya satu kata dapat berubah menjadi puluhan kata baru yang mempunyai arti baru pula. Hal ini juga membuat seorang merasa sulit belajar bahasa Arab, tapi jika kita resapi dan dalami lagi firman Allah dalam kitab Al-Qur’an yang berbunyi :

إنا جعلناه قرآنا عربيا لعلكم تعقلون

Sesungguhnya kami menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memahaminya” (QS: Az-Zukhruf ayat 3)

Ayat di atas seharusnya menjadi penyemangat tersendiri bagi kita bahwa bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa penghubung antara manusia dan tuhannya yang tentunya harus kita dalami dan perlu digaris bawahi bahwa Allah SWT tidak akan membebani diluar kemampuan kita, maka kita semua pasti bisa menguasai bahasa Arab.

Adapun cabang ilmu bahasa Arab dari berbagai referensi yang ada para sastrawan Arab menyimpulkan ada sekitar 13 macam-macam ilmu bahasa Arab yang mereka sebut sebagai ‘ulumul arobiyah’, yaitu sebagai berikut:

  1. Ilmu Nahwu
Ilmu yang menjelaskan tentang hukum-hukum huruf, kata, dan kalimat. ilmu ini lebih sering menjelaskan bunyi akhir huruf pada setiap kata (lafadz). Inti dari ilmu nahwu terletak pada pembahasan I’rob (perubahan harakat di akhir huruf). Pembahasan ini menjadi sangat penting karena berhubungan dengan dampak yang dihasilkan jika salah menentukan bunyi akhir huruf pada suatu kata, contoh : 'ذَهَبْتُ إِلَى المَسْجِدِ' artinya 'saya sudah pergi ke masjid', nah perhatikan kata 'المَسْجِدِ' yang dibaca 'al-masjidi', tapi kalau kita teliti lagi kenapa tidak dibaca 'al-masjidu' atau 'al-masjida'? , ya karena inilah ilmu nahwu, yang mengatur bagaimana bacaan akhir huruf pada suatu kata. 

  1. Ilmu Sharaf (ilmu morfologi Arab)
Jika tadi ilmu nahwu hanya membahas harakat di akhir huruf pada kata, maka ilmu sharaf malah membahas perubahan bentuk seluruh huruf pada suatu kata, atau membicarakan asal bentuk kata (masdar) dari masdar kita akan mengetahui bagaimana perubahan bentuk suatu kata kerja dari bentuk lampau, sedang-akan, dan perintah, perubahan bentuk kata kerja ke kata benda, dan juga perubahan bentuk kata kerja sesuai pelaku dari perbuatan dan ini tergantung dari wazan asal kata tsb. Inti dari sharaf adalah tashrif (perubahan bentuk kata). Contoh: kata 'ذَهَبَ' yang mempunyai arti 'dia (laki-laki) sudah pergi' jika ditambah alif di akhir kata menjadi 'ذَهَبَا' maka akan mempunyai arti baru 'mereka berdua (laki-laki) sudah pergi'. perhatikan perbedaan kedua kata, padahal hanya berbeda satu huruf saja, tapi mempunyai arti yang berbeda. dan perubahan ini bisa sampai puluhan bentuk hanya dari satu kata.

   
  3. Ilmu Lughah

Ilmu yang menguraikan kata-kata (lafadz) Arab bersamaan dengan maknanya. Dengan pengetahuan ini, orang akan dapat mengetahui asal kata dan seluk beluk kata. Tujuan ilmu ini untuk memberikan pondasi dalam percakapan, pidato, surat-menyurat, sehingga seseorang dapat berkata-kata dengan baik dan menulis dengan baik pula.

  
  4. Ilmu 'Arudh

Ilmu yang digunakan untuk mengetahui benar atau tidaknya sebuah wazan syi'ir, dan juga perubahan wazan syi'ir dari beberapa zihaf atau illat. Penggagas Ilmu 'Arudh menurut qoul masyhur yang pertama kali adalah Imam Kholil bin Ahmad al Farohidi Al bashri syekh Sibawaih. Ia dilahirkan di bashrah pada tahun 100 H dan meninggal pada tahun 170 H.

    
 5. Ilmu Khat

Ilmu yang membahas tentang bagaimana menulis tulisan Arab yang indah dan mempunyai nilai seni yang tinggi ilmu khat juga menjelaskan tentang bentuk huruf dan cara merangkaikannya, termasuk bentuk halus kasarnya dan seni menulis dengan indah dapat dibedakan dalam beberapa bentuk mulai dari khat tsulus, Diwan, Parsi dan khat nasakh. Penemu pertama ilmu khat adalah nabi Idris karena beliaulah yang pertama kali menulis dengan kalam.

    
 6. Ilmu Insya'

Iilmu bahasa Arab yang mengajarkan  tentang karang mengarang surat, buku, pidato, cerita artikel, features dan sebagainya. Gunanya untuk menjaga jangan sampai salah dalam dunia karang-mengarang.

   
  7. Ilmu Qawafi

Kata “Al-Qawafi”  (القوافى) menurut etimologi adalah "Belakang leher atau tengkuk.”

Sedangkan menurut terminologi (istilah ahli Arudl):


اَلْقَافِيَةُ هِيَ مِنْ آخِرِ الْبَيْتِ اِلَى اَوَّلِ مُتَحَرِّكٍ قَبْلَ سَاكِنٍ بَيْنَهُمَا.

Qafiyah adalah kata terakhir pada bait syai’ir, yang dihitung mulai dari huruf yang terakhir pada bait sampai dengan huruf hidup sebelum huruf mati yang ada di antara kedua huruf hidup tersebut. Hal ini dinamakan “Qafiyah” kerena mengikuti keadaan yang ada pada bait sebelumnya. Contoh:


اَلاَفَتىً لاَقَى اْلعُلاَ بِهَمِّهْ

  لَيْسَ اَبُوْهُ بِابْنِ عَمِّ اُمِّهْ

Maka jika diperhatikan Qafiyah pada bait ini adalah kata اُمِّهْ,  yakni mulai dari huruf Mim (م) sampai dengan huruf Ha’ (ﻫ)    pada kata tersebut dinamakan “Qafiyah.” Jadi bunyi mih dari kata 'اُمِّهْ'  adalah akibat dari aturan Qafiyah. Sedangakan ilmu yang mempelajari tentang aturan kata pada akhir bait sya’ir Multazim, dinamakan “Ilmu Qawafi.”

    8. Ilmu Isytiqaq (hampir sama dengan ilmu Sharaf).

Secara etimologi, kata الإشتقاق ialah bentuk infinitive (mashadar) dari kata إشتق - يشتق yang berarti “memperoleh, mengasal atau mengambil”. Ma’luf mencontohkan  kata إشتق  yaitu: أشتق الكلمة من الكلمة  “memperoleh kata dari kata yang lain”. Dengan demikian, Ilmu Isytiqaq berarti “ilmu asal-usul kata”.  Secara terminologi, ditemukan sejumlah definisi dari para ahli, diantaranya menurut Ya’qûb, الإشتقاق adalah :


أخذ كلمة من أخرى بتغيير ما مع التناسب فى المعنى

Artinya: “Membentuk kata dari kata yang lain dengan berbagai perubahan, namun tetap memiliki hubungan makna.

Menurut Syâhîn :


أخذ صيغة من أخرى مع انفاقهما مادة أصلية  ومعنى

Artinya: “Membuat bentuk kata dari kata yang lain dan terjadi perubahan pada bentuk dan makna.” Kedua definisi di atas, menjelaskan sebuah proses pembentukan kata yang dapat melahirkan beberapa kata. Antara beberapa kata yang dihasilkan melalui proses pembentukan tersebut tetap memiliki makna yang mirip dengan makna kata dasarnya. Sebagai contoh, dari akar kata ضرب /daraba/ bisa di bentuk  kata-kata  berikut : ضارب /dârib-un/ “pemukul”,  مضروب /madrûb-un/ “yang dipukul‟, مضرب /midrab-un/ “alat pemukul‟, اضرب /idrib/ “pukullah‟,  لا تضرب /lâ tadrib/ “jangan pukul‟, dan seterusnya. Walaupun bentuknya berbeda, namun antara satu kata dengan kata yang lain memiliki hubungan makna, yaitu “pukul”.

   
9. Ilmu Qordhus Syi'ri

Obyek ilmu ini adalah karangan yang berirama (lirik), dengan tekanan suara yang tertentu. Gunanya untuk membantu menghafalkan syair dan mempertajam ingatan pembaca syair.



10. Ilmu Mukhadarat


ilmu yang memberikan pengetahuan tentang cara-cara memperdalam suatu persoalan, untuk diperdebatkan didepan majlis, untu menambah keterampilan berargumentasi, mahir bertutur dan terampil mengungkapkan cerita.



  11. Ilmu Bayan


Ilmu yang menjelaskan beberapa peraturan dan kaedah untuk mengetahui makna yang terkandung dalam kalimat. penemunya adalah Abu Ubaidah yang menyusun pengetahuan ini dalam “Mujazu Al-Quran” kemudian berkembang pada imam Ahu T ,qahir disempurnakan oleh pujangga-pujangga Arab lainnya seperti AI-Jahiz, .lbnu Mu’taz, Qaddamah dan Abu Hilal Al- Asikari. Dengan ilmu ini akan diketahui rahasia bahasa arab dalam prosa dan puisi, keindahan sastra Al-Quran dan Hadist Tanpa mengetahui ilmu ini seseorang tidak akan dapat menilai apalagi memahami isi al Quran dan Sabda nabi dengan sesungguhnya.



 12. Ilmu Badi'


Ilmu yang menjelaskan tentang keindahan suatu kata. Ilmu ini juga memberikan pengetahuan tentang seni sastra. llmu ini ditujukan untuk menguasai seluk beluk sastra sehingga memudahkan seseorang dalam meletakkan  kata- sesuai  tempatnya sehingga  kata-kata tadi  berlin bertelindan dengan indah, sedap didengar dan mudah diucapkan.



13. Ilmu Ma'ani


Obyek ilmu ini adalah pengetahuan untuk menentukan beberapa kaedah untuk pemakaian kata sesuai dengan keadaan (situasi dan kondisi) dalam istilah disebutkan “Muthabiq Lil /muqtadhal Hali” tujuannya untuk mengetahui I’jaz Al-Quran, keindahan sastra Al-Quran yang tiada taranya.


Dari sekian banyak cabang ilmu bahasa Arab di atas, yang paling penting untuk dipelajari terlebih dahulu untuk pemula adalah ilmu nahwu dan sharaf, karena kedua ilmu ini diibaratkan sebagai bapak dan ibunya kata-kata dalam bahasa Arab, karena dari kedua ilmu inilah semua kata yang ada pada bahasa Arab dihasilkan, memahami pembentukan atau perubahan kata dari ilmu sharaf dan memahami cara membaca akhir kata dengan ilmu nahwu, jika kedua ilmu ini sudah benar-benar dikuasai maka insya Allah temen-temen bisa mudah dalam membaca tulisan Arab gundul (tanpa harakat).


Semoga bermanfaat dan selamat belajaar. :D