Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
loading...

Pengertian Ilmu Sharaf secara rinci dan mudah dipahami untuk pemula

Pengertian Ilmu Sharaf secara rinci dan mudah dipahami untuk pemula



Bahasa Arab adalah bahasa yang unik, kompleks, dan menarik jika dibahas secara detail. Kita akan tahu keistimewaan Bahasa Arab salah satunya setelah kita paham dan mendalami pembahasan yang akan kita rinci ini, yaitu tentang ilmu sharaf (الصرف). Jika dalam ilmu nahwu, kita tahu cara membaca akhir huruf pada suatu kata, maka di sharaf, kita akan mengetahui cara baca, perubahan kata, dan asal muasal suatu kata Bahasa Arab dari awal, tengah, maupun akhir huruf.

Pengertian Ilmu Sharaf 

Sharaf secara bahasa, artinya adalah 'berubah'. Sedangkan menurut istilah, ilmu shorof adalah salah satu cabang ilmu Bahasa Arab yang mempelajari tentang bentuk dan keadaan beberapa bentuk kata (binaa), meliputi jumlah huruf, harakat, dan sukunya. Dari ilmu sharaf juga kita akan tahu perubahan suatu kata, dari satu bentuk ke bentuk lainnya untuk menghasilkan makna yang berbeda-beda. Contoh:
قَرَأَ (dia telah membaca) 
يَقْرَأُ (dia sedang membaca)
قِرَاءَةٌ (bacaan)
 ketiga kata di atas berawal dari satu kata yang kemudian berubah menjadi kata yang baru dengan   huruf asli yang masih tetap, dan karena sudah berubah menjadi kata baru (karena kemasukan   tambahan huruf), maka artinya pun menjadi berbeda.

Berikut ini penjelasan ilmu sharaf menurut kitab Al-Kailany:


إعْلَمْ، أنَّ التَّصْرِيْفَ فِي اللُّغَةِ: التَّغْيِيْرُ، وَفِي الصَّنَاعَةِ: تَحْوِيْلُ الأَصْلِ الوَاحِدِ إلَى أمْثِلَةٍ مُخْتَلِفَةٍ لِمعَانٍ مَقْصُوْدَةٍ لَا تَحْصُلُ إلَّا بِهَا

"Ketahuilah, bahwasanya yg dinamakan Tashrif ( Sharaf) menurut Bahasa adalah: pengubahan. Sedangakan menurut Istilah adalah: pengkonversian asal (bentuk) yang satu kepada contoh-contoh (bentuk) yang berbeda-beda, untuk (tujuan menghasilkan) makna-makna yang dimaksud, (yg mana) tidak akan berhasil tujuan makna tersebut kecuali dengan contoh-contoh bentuk yang berbeda-beda itu".

Keterangan:

Asal bentuk kalimat adalah Masdar, ini menurut pendapat Ulama Bashrah. Pendapat ini lebih banyak mendapat dukungan. Sedangkan menurut Ulama Kufah, asal bentuk kalimat adalah Fi’il Madhi.

Download Kitab Al-Amtsilah At-Tashrifiyyah di sini. 

Asal bentuk adalah Masdar, dikonversikan ke sampel-sampel yang lain misalnya: Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’, Fi’il Amar, Fi’il Nahi, Isim Fa’il, Isim Maf’ul, Isim Zaman, Isim Makan, Isim Alat, Isim Murrah, Isim Hai’ah, Isim Nau’, Isim Tafdhil, Shighat Mubalaghah dan lain-lain. Perubahan ke sampel-sampel tersebut, tujuannya untuk menghasilkan makna yang diinginkan, tanpa mengubah ke sampel-sampel  tersebut maka kita tidak akan berhasil mencapai kepada makna yang kita inginkan.

Contoh:

Asal kalimat adalah Masdar: كِتَابَةٌ dibaca: Kitabatun, bermakna: Tulisan.

Dirubah ke bentuk Fi’il Madhi menjadi: كَتَبَ dibaca: Kataba, bermakna: (Dia) telah menulis.

Dirubah ke bentuk Fi’il Mudhari’ menjadi: يَكْتُبُ dibaca: Yaktubu bermakna: (Dia) akan memukul.

Dirubah ke bentuk Fi’il Amar menjadi:  أُكْتُبْ dibaca: Uktub bermakna: Tulislah! Dan sebagainya.

Begitulah penjelasan ilmu sharaf secara simplenya, mudah-mudahan tidak membingungkan tapi menjadi pencerah bagi teman-teman yang sedang mempelajari Bahasa Arab khususnya salah satu bidang ilmu alat ini. Semangat!