Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
loading...

Pengertian dan Tanda-tanda Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’, Fi’il Amar.


Dalam bahasa Arab, Fi'il adalah kata kerja yang dibagi menjadi tiga, yaitu: fi'il madhi, fi'il mudhari', dan fi'il amar.  ketiga pembagian tersebut mempunyai perbedaan pada waktu dimana kegiatan itu dilakukan. Berikut penjelasannya:


Dalam bahasa Arab, Fi'il adalah kata kerja yang dibagi menjadi tiga, yaitu: fi'il madhi, fi'il mudhari', dan fi'il amar.  ketiga pembagian tersebut mempunyai perbedaan pada waktu dimana kegiatan itu dilakukan. Berikut penjelasannya:

1. Fi'il Madhi

Kata kerja yang menunjukan waktu lampau atau sudah dilakukan. Contoh:

كَتَبَ   Kataba

"(Dia) Telah menulis"

Tanda-tandanya :

  • Tanda dari fi'il madhi adalah kemasukan Ta' Fa'il (huruf ta' yang menunjukan subjek/pelaku), contoh:

كَتَبْــتُ    Katabtu

"Saya Telah menulis"

كَتَبْــتَ   Katabta

"Kamu (laki-laki)  Telah menulis"

كَتَبْــتِ  Katabti

"Kamu (perempuan) Telah menulis"

  • Tanda fi'il madhi juga kemasukan Ta' Ta'nits Sakinah (huruf ta' yang menunjukan arti perempuan dan berharokat sukun), contoh:

كَتَبَــتْ  Katabat

"Dia (perempuan) Telah menulis"



2. Fi'il Mudhari'

Kata kerja yang menunjukan waktu sedang atau akan dilakukan. Contoh:

يَــكْتُبُ   Yaktubu

"Dia (laki-laki) sedang/akan menulis"


Tanda-tanda fi'il mudhari':

  • Tanda fi'il mudhari' yang paling gampang ditemui adalah diawali dengan huruf أ، ن، ي، ت
    biasa disingkat dengan أنيت (baca: aniita) agar mudah diingat. berikut rinciannya:
- kemasukan awalan huruf hamza أ:

أَكْتُبُ   Aktubu

"Saya sedang/akan menulis"


- kemasukan awalan huruf nun ن:

نَــكْتُبُ   Naktubu

"Kita sedang/akan menulis"


- kemasukan awalan huruf ya ي:

يَــكْتُبُ   Yaktubu

"Dia (laki-laki) sedang/akan menulis"

يَــكْتُبَــانِ   Yaktubaani

"Mereka berdua (laki-laki/perempuan) sedang/akan menulis"

يَــكْتُبُــوْنَ   Yaktubuuna

"Mereka (laki-laki) sedang/akan menulis"


يَــكْتُبْــنَ   Yaktubna

"Mereka (perempuan) sedang/akan menulis"



- kemasukan awalan huruf ta ت:

تَــكْتُبُ   Taktubu

"Kamu (laki-laki)/Dia (perempuan) sedang/akan menulis"

تَــكْتُبَانِ   Taktubaani

"Kamu berdua (laki-laki/perempuan) sedang/akan menulis"


تَــكْتُبُوْنَ   Taktubuuna

"Kalian (laki-laki) sedang/akan menulis"

تَــكْتُبِيْنَ   Taktubiina

"Kamu (peremuan) sedang/akan menulis"


تَــكْتُبْنَ   Taktubuuna

"Kalian (perempuan) sedang/akan menulis"


  • Tanda fi'il mudhari' yang kedua adalah bisa dipastikan kemasukan huruf:
    س، سَوْفَ، لَنْ، أَنْ، إِنْ، لَمْ، مَا، ل


- Kemasukan س (kalimah س sendiri hanya mempunyai makna jika digabung dengan fi'il mudhari', yang artinya adalah 'akan/sesaat lagi/dalam jangka waktu yang singkat akan'). mari kita lihat contohnya:

سَــأَذْهَبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ

"Saya (dalam waktu yang singkat) akan berangkat ke sekolah"


- Kemasukan سَوْفَ (kalimah سَوْفَ juga hanya mempunyai makna jika digabung dengan fi'il mudhari', yang artinya adalah 'akan/kelak' tapi dalam jangka waktu yang masih sangat lama dan belum bisa ditentukan kapan waktunya, kebalikan dari س), contohnya:


وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى

"dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)."


- Kemasukan لَنْ (mempunyai arti 'tidak akan', kalimah ini juga hanya masuk pada  fi'il mudhari'), contohnya:

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ

"Kalian tidak akan mendapatkan kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai."


- Kemasukan أنْ (kalimah ini menjadikan fi'il 'kata kerja' sesudahnya mempunyai amal seperti isim 'kata benda' maka bisa menjadi mubtada, khobar, atau posisi apapun yang biasa ditempati oleh isim, karena jika fi'il sudah kemasukan أنْ maka dia dinamakan 'madsar mu'awwal', insyaAllah akan saya jelaskan di postingan berbeda agar lebih rinci), contohnya: 

وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

"Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".


- Kemasukan إنْ (kalimah ini mempunyai arti 'jika', dalam ilmu nahwu dinamakan إنْ الشَرْطِيَّةُ 'kalimah إنْ yang berisi kalimat syarat' contohnya 'jika ......, maka .....').

أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ

"Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (Agama) Allah, maka Allah akan menolong kalian"


- Kemasukan لَمْ (Lam adalah kalimah huruf yang mempunyai arti 'belum' ) contoh:

لَمْ أَذْهَبْ إِلَى السُوْقِ

"Saya belum berangkat ke pasar"

- Kemasukan مَا النَّافِيَّةُ (Maa Nafii adalah sebutan kalimah yang berfungsi untuk merubah kalimat positif menjadi negatif, yang berarti 'Tidak'), contohnya:

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا

"Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok".


- Kemasukan لَامُ التَوْكِيْدِ (Lam Taukid adalah lam yang berfungsi untuk meyakinkan sebuah kata, biasanya mempunyai arti 'benar-benar/amat/sangat'), contohnya:

قَالَ إِنِّي لَــيَخْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ

Nabi Ya’qub berkata: “Sesungguhnya kepergian kalian bersama Yusuf benar-benar menyedihkanku"



3. Fi'il Amar

Kata kerja yang bermaksud untuk memerintah atau memohon seseorang untuk melakukan sesuatu. contoh:

أُكْتُبْ   Uktub

"Tulislah"

Tandanya adalah layak untuk kemasukan نُوْنُ التَوْكِيْدِ (Nun taukid adalah huruf nun yang berfungsi untuk melebihkan suatu kata), contoh:

أُكْتُبَــنَّ   Uktubanna

"Sungguh tulislah"



Demikianlah penjelasan tentang pengertian dan tanda-tanda Fi'il Madhi, Fi'il Mudhari', dan Fi'il Amar. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi bahan renuangan untuk kita betapa luasnya Bahasa Arab jika kita dalami sungguh-sungguh.