Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
Showing posts with label Bahasa Arab. Show all posts
Showing posts with label Bahasa Arab. Show all posts

Singkatan Huruf Pegon untuk Memaknai Kitab Kuning Ala Pondok Pesantren.

Mengkaji kitab kuning di pondok pesantren adalah sebuah kewajiban bagi para santri bahkan termasuk kegiatan wajib mereka, dalam prakteknya, mengkaji kitab kuning hampir semua ponpes di Indonesia menggunakan bahasa jawa dan dengan istilah-istilah khusus yang sudah lahir sejak dulu.     Istilah-istilah tersebut juga jika kita pahami betul, ternyata adalah cara para kiai terdahulu untuk memudahkan santri dalam mempelajari ilmu tata bahasa Arab, yaitu nahwu. contoh saja dalam penulisan mubtada disebutkan dengan utawi, khobar disebut dengan iku, dan sebagainya, selain para kiai memberikan arti setiap kata juga menyebutkan kedudukan nahwu setiap kata.  Baiklah berikut ini adalah singkatan-singkatan huruf pegon yang dapat digunakan para santri dalam memaknai kitab kuning :  Huruf م : utawi / berawal  (kedudukannya mubtada’) Huruf خ : dibaca "iku" dalam bahasa indonesia 'Yaitu'  (dalam Nahwu berkedudukan sebagai khobar) Huruf ج : dibaca 'mongko' atau juga 'maka' (yaitu menjadi kalimat jawab) Huruf حا : dibaca khale atau 'dalam keadaan' (dalam nahwu dinamakan hal) Huruf ع : dibaca 'kerono' atau sebab  (dalam nahwu disebut lam ta’lil) Huruf غ : dibaca senajan atau walaupun (dalam nahwu disebut ghoyah) Huruf فا : dibaca sopo atau siapa 'menunjukan arti subjek, fail ataupun seseorang' (dalam nahwu disebut juga fail yang berakal) Huruf ف : dibaca 'opo' atau apa, berbeda dengan faa di atas, faa yang ini ditulis tanpa alif, huruf ini mengandung arti subjek yang tidak berakal yakni selain manusia, contoh benda, dan lain sebagainya.' Huruf مف : dibaca "ing" mempunyai arti objek atau maf'ul bih dalam ilmu nahwu Huruf نفا : dibaca 'sopo atau opo' dalam bahasa indonesia 'siapa atau apa' tergantung yang kata tersebut manusia atau selain manusia, mengandung arti subjek pengganti dalam kalimat pasif, dalam nahwu disebut juga naibul fail Huruf مع : dibaca 'Sertane' dalam bahasa indonesia  'beserta' (dalam ilmu nahwu biasanya disebut juga dengan Maf'ul Ma'ah) Huruf ن : dibaca 'kang' dalam bahasa indonesia 'yang' (huruf nun juga singkatan dari na'at) Huruf ص : sama dengan nun, dibacanya 'Kang' atau 'yang' hanya saja dalam nahwu disebut juga dengan Shilah, atau kalimat yang berbentuk sifat yang terletak setelah isim maushul Huruf مط : dibaca 'kelawan' atau dengan, dalam ilmu nahwu disebut juga dengan maful mutlak Huruf تم : dibaca 'apane' atau 'apanya' dalam ilmu nahwu disebut juga dengan  tamyiz Huruf ظم : dibaca 'ingdalem' atau pada, dalam ilmu nahwu disebut juga dengan  zhorof Huruf نفـ: dibaca 'ora' atau tidak, huruf tersebut singkatan dari nafiyah Huruf س : dibaca 'jalaran' atau sebab, dalam ilmu nahwu biasanya dinamakan sababiah Huruf با : dibaca 'bayane' atau bisa juga menunjukkan kondisi sesuatu dalam ilmu nahwu biasanya disebut bayan Huruf بد : dibaca 'Rupane' atau dalam bahasa indonesia 'ternyata adalah', dalam ilmu nahwu sebagai badal  Penempatan Setiap Singkatan Pegon: Huruf م : utawi / berawal  (kedudukannya mubtada’)  huruf mim berada di awal kata yang berkedudukan mubtada'.   Cara baca : al-hamdu utawi segalane puji, iku lillahi tetep kagungane Allah. Huruf خ : dibaca "iku" dalam bahasa indonesia 'Yaitu'  (dalam Nahwu berkedudukan sebagai khobar)          huruf kho berada pada kanan atas kata yang berkedudukan khobar. Cara baca : al-hamdu utawi segalane puji, iku lillahi tetep kagungane Allah.  Baca Juga : Pengertian tentang mubtada dan khobar.  Huruf ج : dibaca 'mongko' atau juga 'maka' (yaitu menjadi kalimat jawab)    huruf jim (ج) ditulis di samping kalimat jawab dari in (jika). Cara Baca : in jaa.a nalikane teko sopo umaru umar, jaa.a mongko teko sopo ahmadu ahmad.    Huruf حا : dibaca khale atau 'dalam keadaan' (dalam nahwu dinamakan hal)          huruf khaale (حا) ditulis di atas kanan kata yang berkedudukan sebagai haal,  Cara baca : jaa a teko sopo muhammadun muhammad rookiban khaale berkendara  Huruf ع : dibaca 'kerono' atau sebab  (dalam nahwu disebut lam ta’lil)          huruf ain ditulis disamping bawah huruf lam ta'lil.  Huruf غ : dibaca senajan atau walaupun (dalam nahwu disebut ghoyah)           huruf ghoin (غ) ditulis di atas kanan huruf yang menunjukkan arti ghoyah atau walaupun atau kata (لَوْ)  Huruf فا : dibaca sopo atau siapa 'menunjukan arti subjek, fail ataupun seseorang' (dalam nahwu disebut juga fail yang berakal)   huruf faa (فا) ditulis di atas kanan kata yang berkedudukan sebagai fa'il yang berakal (manusia)   Huruf ف : dibaca 'opo' atau apa, berbeda dengan faa di atas, faa yang ini ditulis tanpa alif, huruf ini mengandung arti subjek yang tidak berakal yakni selain manusia, contoh benda, dan lain sebagainya.'  huruf fa ditulis di atas kanan fail yang tidak berakal (seperti kata di atas thooiroh yang artinya adalah pesawat), dibaca opo.   Huruf مف : dibaca "ing" mempunyai arti objek atau maf'ul bih dalam ilmu nahwu    huruf (مف) ditulis di kanan atas kata yang berkedudukan sebagai maf'ul bih, atau objek.  Huruf نفا : dibaca 'sopo atau opo' dalam bahasa indonesia 'siapa atau apa' tergantung yang kata tersebut manusia atau selain manusia, mengandung arti subjek pengganti dalam kalimat pasif, dalam nahwu disebut juga naibul fail          Huruf مع : dibaca 'Sertane' dalam bahasa indonesia  'beserta' (dalam ilmu nahwu biasanya disebut juga dengan Maf'ul Ma'ah)          Huruf ن : dibaca 'kang' dalam bahasa indonesia 'yang' (huruf nun juga singkatan dari na'at)          Huruf ص : sama dengan nun, dibacanya 'Kang' atau 'yang' hanya saja dalam nahwu disebut juga dengan Shilah, atau kalimat yang berbentuk sifat yang terletak setelah isim maushul           Huruf مط : dibaca 'kelawan' atau dengan, dalam ilmu nahwu disebut juga dengan maful mutlak          Huruf تم : dibaca 'apane' atau 'apanya' dalam ilmu nahwu disebut juga dengan  tamyiz           Huruf ظم : dibaca 'ingdalem' atau pada, dalam ilmu nahwu disebut juga dengan  zhorof           Huruf نفـ: dibaca 'ora' atau tidak, huruf tersebut singkatan dari nafiyah             Semoga bisa bermanfaat dan bisa lebih mudah dalam memaknai kitab kuning khususnya bagi teman-teman yang sedang di pondok pesantren. :D


Mengkaji kitab kuning di pondok pesantren adalah sebuah kewajiban bagi para santri bahkan termasuk kegiatan wajib mereka, dalam prakteknya, mengkaji kitab kuning hampir semua ponpes di Indonesia menggunakan bahasa jawa dan dengan istilah-istilah khusus yang sudah lahir sejak dulu. 


Istilah-istilah tersebut juga jika kita pahami betul, ternyata adalah cara para kiai terdahulu untuk memudahkan santri dalam mempelajari ilmu tata bahasa Arab, yaitu nahwu. contoh saja dalam penulisan mubtada disebutkan dengan utawi, khobar disebut dengan iku, dan sebagainya, selain para kiai memberikan arti setiap kata juga menyebutkan kedudukan nahwu setiap kata.

Baiklah berikut ini adalah singkatan-singkatan huruf pegon yang dapat digunakan para santri dalam memaknai kitab kuning :

47 Kosa Kata Bahasa Arab untuk Sehari-hari Bagi Pemula

47 Kosa Kata Bahasa Arab untuk Sehari-hari Bagi Pemula


Jika teman-teman mempunyai waktu kosong, carilah metode lain yang menyenangkan. Salah satunya belajar bahasa Arab.


Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang sangat penting terutama bagi seorang muslim, Dengan belajar bahasa Arab, teman-teman bisa mendalami isi kandungan al-qur'an dan memudahkan kita ketika beribadah kepada Allah SWT. Tidak hanya itu, Bahasa Arab dipakai salah satunya oleh negeri Liga Arab.

Cara Membuka File (.jdvu) Kamus Al-Munawwir Menggunakan WinDjView.

Postingan ini saya buat khusus untuk menjawab pertanyaan temen-temen cara membuka kamus munawwir yang sebagian temen-temen banyak yang bingung cara membukanya.

Oke langsung saja, berikut ini adalah cara membuka file kamus Al-Munawwir menggunakan tool WinDjView:

1. Download kamus Al-Munawwir terlebih dahulu di sini :

DOWNLOAD

2. Setelah didownload, extract file Zip yang sudah temen-temen download dengan cara klik kanan pada file tersebut lalu pilih 'Extract Here..'


















3. Setelah di-extract maka akan muncul file berbentuk folder seperti gambar dibawah ini, lalu bukalah folder tersebut:



4. Pada folder tersebut temen-temen pilih file 'WinDjVu_05' yang berbentuk WinRAR seperti gambar di bawah ini:



















5. Setelah temen-temen buka file tersebut di atas, lalu pilih file yang bernama 'WinDjView-0.5.exe'





6. Setelah temen-temen buka file di atas 'WinDjView-0.5.exe', maka akan tool 'WinDjView' akan muncul, setelah itu pilihlah 'Open' folder pada tool tersebut.
























7. Cari file yang bernama 'munawir_arab_indo.djvu' yang berada pada folder yang sebelumnya sudah temen-temen extract.
























8. Setelah langkah di atas, seharusnya kamus al-munawwir temen-temen sudah bisa dibuka seperti gambar di bawah ini























Selamat mencoba temen-temen, dan semoga berhasil. temen-temen yang masih belum terbiasa dengan menggunakan kamus munawwir, saya sarankan untuk membuka kembali postingan saya tentang ini:
Artikel di atas dapat membantu temen-temen dalam mencari kosakata yang ada pada kamus al-munawwir terutama kitab tashir shorof di atas ya, karena untuk menggunakan kamus al-munawwir temen-temen harus mencari terlebih dahulu bentuk fi'il madhi kata yang temen-temen cari terlebih dahulu, baru kemudian temen-temen akan menemukan kosa kata yang dicari.

Semoga artikel tutorial ini membantu, selamat belajar. :D

Kenapa harus belajar bahasa Arab?

Sebagian besar orang tidak begitu tertarik untuk belajar Bahasa Arab, bahkan tak jarang dari mereka yang buta akan huruf-huruf Bahasa Arab (Huruf Hijaiyah), apalagi bisa membaca tulisan Arab gundul (tanpa harakat). Tapi ada pula dari mereka yang tertarik mendalami Bahasa Arab bahkan pandai berbicara Bahasa Arab dengan fasih. Bagi mereka yang sangat tertarik pada Bahasa Arab termasuk saya sendiri, merasa bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang indah, unik, dan penuh dengan kosa kata. Dalam Bahsa Arab dari satu kata bisa menghasilkan puluhan kata lain yang berbeda artinya, misal saja kata ‘كَتَبَ’ yang mempunyai arti ‘dia (laki-laki) sudah menulis’, jika ditambah huruf alif di akhirnya ‘كَتَبَا’ maka kata tersebut akan mempunyai arti baru yaitu ‘mereka berdua (laki-laki) sudah menulis’. Coba kita perhatian dua kata tadi, hanya menambahkan satu huruf saja artinya menjadi berbeda, masih banyak sekali kata-kata lain yang dihasilkan dari kata tersebut jika kalian ingin mengetahuinya, tapi saya akan jelaskan semua itu khusus di pembahasan ilmu sharaf yang insya allah akan saya posting di blog ini.


Sebagian besar orang tidak begitu tertarik untuk belajar Bahasa Arab, bahkan tak jarang dari mereka yang buta akan huruf-huruf Bahasa Arab (Huruf Hijaiyah), apalagi bisa membaca tulisan Arab gundul (tanpa harakat). Tapi ada pula dari mereka yang tertarik mendalami Bahasa Arab bahkan pandai berbicara Bahasa Arab dengan fasih. Bagi mereka yang sangat tertarik pada Bahasa Arab termasuk saya sendiri, merasa bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang indah, unik, dan penuh dengan kosa kata. Dalam Bahsa Arab dari satu kata bisa menghasilkan puluhan kata lain yang berbeda artinya, misal saja kata ‘كَتَبَ’ yang mempunyai arti ‘dia (laki-laki) sudah menulis’, jika ditambah huruf alif di akhirnya ‘كَتَبَا’ maka kata tersebut akan mempunyai arti baru yaitu ‘mereka berdua (laki-laki) sudah menulis’. Coba kita perhatian dua kata tadi, hanya menambahkan satu huruf saja artinya menjadi berbeda, masih banyak sekali kata-kata lain yang dihasilkan dari kata tersebut jika kalian ingin mengetahuinya, tapi saya akan jelaskan semua itu khusus di pembahasan ilmu sharaf yang insya allah akan saya posting di blog ini.