Bagian terakhir yang tergolong dalam kelompok tawabi’ ialah badal, dimana sebelumnya telah dibahas tentang pengertian na’at, ‘athof dan taukid. Ketiga pelajaran tawabi’ itu sudah dibahas secara detail mencakup definisi dan contohnya masing-masing, untuk sobat yang hendak mengetahui lebih jauh tentang ulasan ketiga tawabi’ tersebut, silahkan klik link berikut: na’at, ‘athof dan taukid.
Apa Itu Badal Dalam Bahasa Arab
Pengertian Badal
Secara bahasa makna badal sendiri ialah “pengganti”, jadi tugas dari dari badal itu ialah menggantikan kata sebelumnya (mubdal minhu). Adapun definisi badal dalam bahasa arab ialah sebagai berikut :
التّابع المقصود بالحكم بلا واسطة بينه وبين متبوعه
Tabi’ (lafazh yang mengikuti) yang dimaksud dengan hukum tanpa menggunakan perantara antara ia dengan matbu’-nya
Untuk lebih jelasnya anda langsung lihat contohnya sebagai berikut :
اَكَلْتُ الرَّغِيْفَ ثُلُثَهُ = Aku sudah memakan roti tersebut sepertiganya
Jadi, yang dimakan ialah sepertiga roti saja. Yang menjadi contoh badalnya ialah kata sepertiganya (ثُلُثَهُ ) sementara mubdal minhunya (yang diikuti) adalah kata roti (الرَّغِيْفَ).
Badal dalam bahasa arab tersebut sendiri terbagi ke dalam empat bagian, yakni :
اَكَلْتُ الرَّغِيْفَ ثُلُثَهُ = Aku sudah memakan roti tersebut sepertiganya
Jadi, yang dimakan ialah sepertiga roti saja. Yang menjadi contoh badalnya ialah kata sepertiganya (ثُلُثَهُ ) sementara mubdal minhunya (yang diikuti) adalah kata roti (الرَّغِيْفَ).
Badal dalam bahasa arab tersebut sendiri terbagi ke dalam empat bagian, yakni :
- Badal Syai Minasyai atau badal kul min kul, yakni badal yang sesuai dan cocok dengan mubdal minhunya dalam urusan maknanya. Contoh :
جَاءَ زَيْدٌ اَخُوْكَ = Zaid sudah datang, yakni saudaramu.
Lafadz saudaramu ialah badal (pengganti) dari lafadz Zaid (mubdal minhu)
- Badal ba’dh min kul (بدل بعض من كل) atau badal beberapa dari semuanya. Contoh :
اَكَلْتُ الرَّغِيْفَ ثُلُثَهُ = Aku sudah memakan roti tersebut sepertiganya
Lafadz sepertiganya adalah badal sebagian saja, artinya badal tersebut hanya mewakili sebagainnya saja, maka dari itu dinamakan badal ba’dh min kul (بدل بعض من كل)
-
Badal Isytimal (بدل اشتمال), yakni badal yang berisi arti bagian dari matbu’nya, namun dalam urusan maknawi (bukan mempunyai sifat materi), maksudnya yaitu badal yang hanya mewakili sifat, isi, bagian, dari mubdal minhu (yang dibadali), dalam hal ini badal isytimal hampir mirip dengan badal ba'dh min kul karena sama-sama hanya mewakili sebagian saja dari mubdal minhu, contoh badal isytimal :
نَفَعَنِى زَيْدٌ عِلْمُهُ = Zaid telah memberi manfaat kepadaku, yaitu ilmunya.
Lafadz ilmunya ialah bagian dari zaid yang merupakan sifat maknawi yang dimiliki zaid, berbeda dengan badal ba'dh min kul yang merupakan bagian dari dzatnya (wujudnya), conoth:
شَرَبْتُ اللَبَنَ ثُلُثَهُ = Aku telah meminum susu tersebut, yakni sepertiganya
-
Badal ghalat (بدل غلط), yakni badal keliru atau salah, jadi badal ghalat ini hadir atas dasar kesalahan si pembicara/mutakallim dalam berkata, dia tidak memiliki maksud apa-apa sebagaimana ketiga anggota badal di atas, ia murni karena hendak meralat percakapan yang keliru.
رَأَيْتُ زَيْدًا الفَرْسَ = Aku telah menyaksikan Zaid, eh kuda (ding).
Dalam contoh di atas, sebetulnya si mutakallim (orang yang mengatakan) melihat kuda, tapi ia malah keliru (dalam mengucapkannya) sampai-sampai yang diucapkannya ialah zaid, lantas si mutakallim meralat perkataannya tersebut dan diganti dengan kata kuda. Jadi, yang dimaksud si mutakallim sebenarnya adalah:
رَأَيْتُ الفَرْسَ = Aku telah melihat kuda.
Itulah pembahsan tentang pengertian atau badal dalam bahasa arab, semoga dapat bermanfaat dan mudah dipahami. terimakasih. :)
Alhamdulillah.... Baarokallohu fikum...
ReplyDeleteDalam lafadz jalalah manakah badal dan mubdal minhunya.apakah lafadz haqqun. Minta tolong cepat y kk buat besok makasih
ReplyDelete