Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
loading...

Perngertian Tashghir (التصغير) dalam Ilmu Sharaf

Perngertian Tashghir (التصغير) dalam Ilmu Sharaf

Pembahasan pada postingan kali ini adalah mengenai BAB tasghir (التصغير) yang bermanfaat untuk menunjukkan suasana kecilnya sesuatu / mengecilkan. Dalam makalah akan membicarakan tentang tasghir yang mencakup : definisi tasghir, macam-macam tasghir, faedah dan kriteria tasghir.

A. Pengertian Tashghir
Tasghir secara bahasa ialah menjadikan kecil atau mengecilkan. Sedangkan secara istilah ialah mensifati sebuah perkara sebab keadaannya kecil dengan teknik yang singkat, atau format kalimat yang bermanfaat untuk menunjukkan makna kecil atau Sedikit.
Ada 3 wazan tasghir ialah sebagai inilah :

  1. Wazan فعيل, wazan tasghir ini dipakai untuk isim tsulasi.
    Contohnya : رجل - رجيل (laki-laki kecil)
  • Adapun guna tsulasi yang sesudah huruf ketiga berupa ta’nits
    Contohnya : شجرة - شجيرة (pohon kecil)
  • Jika di antara huruf dari isim tsulasi itu ada yang dibuang, maka, andai akan mentashgirkan huruf yang dilemparkan tidak mesti dibalikkan pada yang asli. Contoh :
    وعيدة menjadi عدة اصله وعداة
    يدية  menjadi يد اصله يدي
  • Jika terdapat kalimah yang hurufnya terdapat yang dibuang bilamana huruf yang ketiga bukan ta’rits maka mentasghirnya mirip dengan lafadz yang ada.
    Contoh : فاض – فاضي – فويض
  • Jika ada di antara huruf dari lima tsulasi itu ada yang diganti dengan ta’ atau hamzah, maka andai di tasghir huruf dengan kata lain kembali.
    Contoh : اخيّة menjadi اخت اصله اخو
    2. Wazan فعيعل, wazan tasghir ini guna isim ruba’i

    • Sighat tasghir ini guna kalimah isim yang terdiri dari 4 huruf lebih yang dibuntuti wazan فعيعل
      Contohnya : درهم – درهيم
      (dirhamnya sedikit/sedikit dirham) / (satu dirham)
      مسجد - مسجيد
      (masjid kecil/masjid mini)
    • Jika terdapat huruf yang sebelum akhir berupa huruf ilat itu diganti dengan ya’ yang bertardid.
      Contoh : رغيف - رغيّف (sedikit roti)
    • Apabila terdapat isim ruba’i yang mendapat huruf zaidah baik mufrad, tasniyah, jama’.
      Contoh : (gelang) اسورة - اسيورة
    • Jika terdapat huruf yang dilemparkan dalam jama’ taksir tersebut boleh ganti dengan huruf ya’ yang ditaruh sebelum akhir, misal :
      Contoh : (sekolah kecil)
      اصله : مدرسة – مدارسى - مديرس
    • Jika terdapat huruf yang dilemparkan pada jama’ taksir yang mengekor wazan , dalam sighat tasghir juga dibuang, misal :
      Contoh : (jambu)
      اصله – فعالل – فعيعل
      سفرجل – سفارج - سفريج
       3. Wazan فعيعيل, wazan tasghir ini guna isim khumasi yang huruf sebelum akhir berupa huruf ilat dan huruf ilat itu harus diganti dengan ya’
    Contoh : سلطان - سليطين (raja kecil)
    • Apabila terdapat 5 huruf atau lebih namun yang satu huruf mad, maka mengekor wazan فعيعيل, misalnya : عصفور - عصيفير
    • فعيعيل Wazan ini guna isim khumasi yang huruf sebelum akhir berupa huruf ilat dan huruf ilat itu harus diganti dengan ya’
    •  فعيعيل ialah mentasghir isim yang bentuk dengan kata lain empat huruf.
      Contoh : قرطاس-قريطس


    B. Macam-macam Tasghir
    Ada dua macam tasghir :
    1. Tasghir asli yakni mentasghir isim yang berasal dari isim yang tidak terdapat huruf tambahnya.
    Contoh :
    نهر – نهير
    هل – هليل
    يد - يديه

    2. Tasghir tarkhim ialah mentasghirkan isim setelah terlebih dahulu dilepaskan dari seluruh huruf zaidah yang terdapat padanya, dalam urusan ini terdapat 2 wazan, yakni :
    - فعيل yaitu andai isim yang bersangkitan format aslinya tiga huruf, tetapi bila yang diberi nama dengan menggunakan isim tersebut ialah mudzakar, maka dilepaskan dari تاء تأنيث . bila muanas maka menggunakan تاء تأنيث
    contoh : (mantel kecil) معطف - عطيف
    (nama orang perempuan) حبلى - حبيلة
    - فعيعيل ialah mentasghir isim yang bentuk dengan kata lain empat huruf.
    Contoh : قرطاس-قريطس
    عصفور-عصيفر

    Namun bilamana hurufnya melulu 2 asli maka format tasghirnya ialah :
    a. Jika huruf yang kedua tersebut shahih, maka dia diputuskan sebagaimana aslinya setelah diciptakan nama, dan bila disusun ditasghirkan, maka huruf yang kedua di ta’dhifkan (dobel).
    Contoh : هل – هليل
    ان - انيئ

    b. Apabila huruf yang kedua tersebut huruf ‘ilat, maka ketika disusun nama (‘alam) ia mesti didobelkan. Contohnya : ما،كي, maka diciptakan nama (alam) menjadi
    ماء tasghirnya موي
    كي tarsghirnya كييّ
    Beberapa format tasghir yang syadz, ulama berpengalaman nahwu sudah menyepakati bentuk-bentuk syadz merupakan:
    Contoh, (waktu isya’) عشاء - عشيان
    (lawan) عشة – عشيشية
    (beberapa a kecil) صبية - اصيبية
    مغرب menjadi مغيربان akan namun yang sangat tepat ialah menjadi format مغربان tapi artinya tetap sama.
    Seperti : لقيت مغرب الشمش ومغربانهما
    Artinya : aku menemuimu menjelang terbenamnya matahari.


    C. Syarat-syarat Tasghir
    Ada 4 tasghir yakni :
    1. Dia mesti isim, sebab tasghir adalahsifat dalam satu arti fi’il dan huruf dan tidaklah adalahdua sifat.

    2. Harus mu’rab, guna dhomir, istifham, dan kriteria dan kam hobariah dan semacamnya tidak dapat di tasghir sebab merupakan, jadi tidak dapat diubah-ubah.
    Misal : مهيمن - مسيطر sebab bentuknya sama dengan tasghir

    3. Tidak dapat berubah lafadz

    4. Maknanya mesti dapat menerima tasghir, maka guna isim-isim taqdim tidak dapat untuk ditasghir.
    Contoh : الله، ملائكة، النبي

    Fungsi sebuah isim disusun tasghir :
    1. Bagi penghinaan atau merendahkan sesuatu
    Misal : جبل – جبيل
    عالم – عويم
    شاعر - شويعر

    2. Untuk memandang kecilnya sebuah dzat
    Misal : ولد - وليد

    3. Menunjukkan sedikitnya kadar suatu bilangan
    Contoh : (beberapa daun) وريقات – يقم وريقات نافعة
    اشتريت كتايابدرحيهمات

    4. Menunjukkan dekat sebuah zaman / waktu
    Contoh : ويتام بعيد العشاء

    5. Untuk mengindikasikan kasih sayang
    Contoh : ياصديقى - يابنيتى

    6. Menunjukkan dekat sebuah tempat
    Contoh : فويق - تحيت

    7. Menunjukkan sebuah penghormatan
    Contoh : البائس مسكين

    8. Menunjukkan suatu memuliakan / memuja
     Contoh : عزيزة