Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
loading...

Pengertian Naibul Fail [نَائب الفاعل] dalam Ilmu Nahwu

Pengertian Naibul Fail [نَائب الفاعل] dalam Ilmu Nahwu


Contoh:

Contoh dari fi'il madhi

فَتَحَ زَيْدٌ البَابَ          ----->       فُتِحَ البَابُ

Pintu itu dibuka  <-----         Zaid membuka pintu itu

أَكَلَ زَيْدٌ البُرْتُقَالَ     ----->   أُكِلَ البُرْتُقَالُ

Jeruk itu dimakan  <-----   Zaid memakan jeruk itu

كَسَرَ زَيْدٌ الإِنَاءَ   ----->      كُسِرَ الإنَاءُ

Pot bunga itu dipecah  <----- Zaid memecahkan pot bunga itu

قَطَفَ زَيْدٌ الوَرْدَةَ   ----->   قُطِفَ  الوَرْدَةُ

Bunga mawar itu dipetik  <----- Zaid memetik bunga mawar itu

                      ***
Contoh dari fi'il mudhori

يَرْكَبُ زَيْدٌ الحِصَانَ    ----->  يُرْكَبُ الحِصَانُ

Kuda itu ditunggangi  <----- Zaid menunggang kuda itu

يَحْلُبُ زَيْدٌ البَقَرَةَ    ----->  تُحْلَبُ البَقَرَةُ

Susu Sapi itu diperah  <------   Zaid memerah susu sapi itu

 يَحْمِلُ زَيْدٌ الكِتَابَ   ----->  يُحْمَلُ الكِتَابُ

Buku itu dibawa  <------ Zaid membawa buku itu 

يَأخُذُ زَيْدٌ المِكْنَسَةَ   ----->  تُأخَذُ المِكْنَسَةُ

Sapu itu diambil  <----- Zaid mengambil sapu itu


Pembahasan:

Perhatikan 4 contoh kalimat pertama [dari fi'il madhi] yang berada di bagian kanan, pada kalimat tersebut terdapat fi'il madhi [predikat/kata kerja], fa'il [subjek/pelaku] dan maf'ul bih [objek], bandingkan dengan kalimat sebelah kirinya yang hanya ada dua kata saja yaitu fi'il madhi yang berubah bentuk harokatnya dan satu kata setelahnya. perhatikan fi'il yang berubah harokatnya yang berwarna merah (فُتِحَ أُكِلَ كُسِرَ  قُطِفَ ), huruf pertama berharokat dhommah dan huruf sebelum huruf akhir berharokat kasroh, fa'il [Subjek] nya dihilangkan dan yang menggantikan adalah yang sebelumnya menjadi maf'ul bih, maka berubah menjadi rofa' (البَابُ  البُرْتُقَالُ  الإنَاءُ  الوَرْدَةُ ) yang mana sebelumnya dibaca nashob  (البَابَ  البُرْتُقَالَ  الإِنَاءَ  الوَرْدَةَ ).

Sedangkan pada 4 contoh kalimat dari fi'il mudhori di bawahnya, fi'il yang berwarna biru di atas harokatnya juga berubah, hanya saja berbeda dari fi'il madhi. Perhatikan kata (يُرْكَبُ  تُحْلَبُ   يُحْمَلُ   تُأخَذُ) semua kata tersebut huruf pertamanya berharokat dhommah, dan huruf sebelum huruf akhirnya berharokat fathah, dan jika diperhatikan, fa'il [subjek] pada kalimat tersebut juga dihilangkan, dan digantikan posisinya dengan isim yang tadinya menjadi maf'ul bih [objek] yaitu yang berwarna hijau (الحِصَانُ  البَقَرَةُ  الكِتَابُ   المِكْنَسَةُ)  semua kata tersebut beri'rob rofa' karena menggantikan posisi fa'il yang dihilangkan.

Semua maf'ul bih di atas yang kemudian berubah menjadi warna hijau itu semuanya dinamakan juga Naibul Fa'il atau pengganti fa'il [objek].


Kaidahnya:

  1. Naibul Fa'il adalah isim yang dibaca rofa' yang menggantikan posisi fa'il yang dibuang.
  2. Jika fi'il yang disandarkan ke Naibul Fa'il adalah fi'il madhi, maka fi'il madhi tersebut harokatnya harus dirubah "huruf pertamanya diganti Dhommah, dan huruf sebelum huruf akhirnya berharokat kasroh". Adapun jika Naibul Fa'il disandarkan kepada fi'il mudhore, maka fi'il mudhore tersebut harus diganti harokatnya menjadi "huruf pertama diganti dhommah, dan huruf sebelum huruf akhir harus diganti fathah".
    Dan fi'il-fi'il yang diganti harokatnya ini dinamakan juga dengan fi'il mabni majhul.
    (Baca Selengkapnya di sini: Pengertian Fiil Malum dan Fiil Majhul)
  3. Jika Naibul Fa'il nya berupa muannats [perempuan] maka fi'ilnya juga harus diganti menjadi muannats, begitu juga sebaliknya. Jika naibul fa'il nya mudzakkar [laki-laki] maka fi'ilnya juga harus mudzakkar.


Demikianlah penjelasan singkat tentang Naibul Fa'il dalam Ilmu Nahwu, penejalasan di atas saya ambil dari kitab Nahwu Wadhih, temen-temen bisa download kitabnya dengan klik link di bawah ini:





Referensi:
  • Kitab Nahwu Wadhih