Definisi isim manqush ( اسم منقوص )
Isim manqush ialah isim yang diselesaikan dengan huruf ya (ي) yang huruf sebelum ya tersebut berharakat kasrah.
Definisi lain: Kalimah Isim Mu’rob yang berakhiran Ya’ Lazim tidak bertasydid dan berada sesudah harakat Kasrah .
Contoh القَضِيْ – السَّاعِيْ – الوَافِيْ.
Bagi Lafazh ظَبْيٌ dan كُرْسِيٌّ tetap di-i’rab dengan harakat zhahir (nampak)
Pada misal di atas, huruf terakhir ialah ya ( ي ), dan harakat huruf sebelum ya ialah kasrah. Maka ia tergolong isim manqush.
Kaidah isim manqush
- Di dalam isim manqush, andai alif lam ( ال ) dihilangkan, dan huruf terakhir tidak berharakat fat-hah, maka huruf ya ( ي ) dihilangkan, lantas huruf sebelum ya tadi di kasratain.Contoh:
- Memakai alif lam ( ال ) , yakni : الْقَاضِيْ (al-qaadhii).
- Tidak menggunakan alif lam, yakni : قَاضٍ (qaadhin).
- Jika isim manqush beraksi sebagai kata yang menyifati benda atau ia beraksi sebagai khabar, maka ia mengekor kaidah na'tun dan man'uut, atau kaidah mubtada' dan khabar.
> contoh kalimat isim manqush mudzakkar dan muannats
Contoh:
isim mudzakkar
- هَذَا الْقَلَمُ غَالٍ (haadzaa al-qalamu ghaalin), dengan kata lain pena ini mahal.
isim muannats
- هَذِهِ السَّاعَةُ غَالِيَةٌ (haadzihi as-saa'atu ghaaliyatun), dengan kata lain jam tangan ini mahal.
Penjelasan:
غَالٍ , asalnya dari غَالِيٌ, sehingga format muannatsnya menjadi غَالِيَةٌ
Contoh isim manqush
Di bawah ini ialah contoh-contoh isim manqush:
- مُحَامٍ (muhaamin), dengan kata lain lawyer (pengacara).
- قَاضٍ (qaadhin), dengan kata lain hakim.
- وَادٍ (waadin), dengan kata lain lembah.
- مُرَبٍّ (murabbin), dengan kata lain guru/pendidik.
- رَاعٍ (raa'in), dengan kata lain pemimpin; penjaga; penggembala.
- مُصَلٍّ (mushallin), dengan kata lain orang yang shalat.
- دَاعٍ (daa'in), dengan kata lain penyeru; juru dakwah; orang yang berdoa.
- هَادٍ (haadin), dengan kata lain penuntun; pembimbing.
- مُفْتٍ (muftin), dengan kata lain mufti; orang yang memberi fatwa.
Tanda I’rab Isim Manqush, bilamana ia kemasukan Alif lam atau menjadi Mudhaf maka huruf Ya’-nya ditetapkan:
Tanda Rofa’-nya dengan Dhammah yang dikira-kira atas Ya. Juga tanda Jar-nya menggunakan harakat Kasrah yang dikira-kira atas Ya’. Sedangkan karena yang menjadikan tercegahnya Harakat secara zhahir sebab berat mengucapkannya » rujukan lihat pada Kaidah I’lal ke 5.
> contoh isim manqush saat Rofa’ dan kemasukan Alif lam:
السَّاعِيْ لِلْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ
orang yang bertugas untuk kebaikan maka seperti halnya orang yg melakukan kebaikan tersebut sendiri.
> contoh saat isim manqush berkedudukan Rofa’ karena menjadi Mudhaf (tanpa alif lam):
جَاءَ قَاضِي الْقُضَاةِ
Hakim agung sudah datang.
> contoh saat isim manqush dalam keadaan Jar dan kemasukan Alif lam:
عَلَى الْبَاغِيْ تَدُوْرُ الدَّوَائِرُ
balasan atas orang yang aniaya, bencana bakal kembali padanya (karma tetap berlaku)
> contoh saat isim manqush keadaan Jar dan menjadi Mudhaf:
سَلَّمْتُ عَلَى قَاضِي الْقُضَاةِ
aku memberi salam pada Hakim agung.
Terkadang huruf Ya’ nya dihilangkan ketika rafa’ atau jar, sebagai penunjukan bahwa sebelum Ya’ berharakat kasrah, maka berlaku pun Isim Manqush yang bersamaan AL dan tanpa tanwin, laksana berlakunya Isim Manqush yang tanpa AL dengan ditanwin. contoh:
> contoh saat keadaan Rafa’
يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِ إِلَى شَيْءٍ نُكُرٍ
(Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru untuk sesuatu yang tidak mengasyikkan (hari pembalasan)
> contoh saat keadaan Jar
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Dan bilamana hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu mengenai Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku ialah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa ketika dia memohon/berdoa kepada-Ku
Tanda Nashab Isim Manqush yg kemasukan AL atau menjadi Mudhaf tersebut, ialah Nashab dengan Harakat yang jelas atau nampak.
> contoh saat besamaan dengan AL
لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ
Rasulullah melaknat orang yang memberi dan yang menerima suap.
> contoh menjadi mudhaf
رأيت قاضيَ القُضَاةِ
Aku menyaksikan Hakim Agung
Tanda I’rab Isim Manqush, bilamana ia tanpa AL atau tidak Mudhaf maka huruf Ya’-nya ditiadakan dan huruf akhirnya berharokat Tanwin saat Rafa’ dan Jar. Atau Ya’-nya diputuskan ketika Nashab:
> contoh saat Rafa’ :
الْمُؤْمِنُ رَاضٍ قَانِعٍ
Sorang Mu’min ialah seorang yang suka rela dan menerima apa adanya.
> contoh saat Jar :
رُبَّ سَاعٍ لِقَاعِدٍ
Mungkin kali… seorang yg berjuang orang yg duduk-duduk (usaha bung…!)
Tanda Nashab-nya dengan Fathah yang nampak/terang contoh:
سَمِعْتُ مُنَادِياً يُنَادِيْ لِلصَّلاَةِ
Aku mendengar seorang pemanggil sedang memanggil guna shalat.
وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi tuntunan dan Penolong