Pada postingan kali ini, penulis akan menerangkan macam-macam keadaan I'rob, yaitu ada 3 (tiga): I'rob Lafzi (لفظي), I'rob Taqdiri (تقديري), dan I'rob Mahhalli (محلّي).
1. I'rob Lafzi (الإعراب اللفظي)
I'rob lafzi adalah suatu keadaan i'rob yang jelas terlihat di akhir kata dengan perubahan cara bacanya karena perbedaan amil yang masuk. dan keadaan ini biasanya terdapat pada kata-kata yang mu'rob atau yang dapat berubah tanda baca akhir katanya, bukan yang mu'tal akhir. contoh:
خَرَجَ الأُسْتَاذُ مِنَ الْفَصْـلِ "Seorang Guru keluar dari ruang kelas"
perhatikan huruf yang berwarna biru, keduanya mempunyai cara baca yang berbeda karena perbadaan amil yang masuk. kata الأُسْتَاذُ dibaca rofa' dengan tanda rofa' nya yaitu harokat dhomah di akhir kata karena ia menjadi fa'il atau subjek. Sedangkan kata الْفَصْـلِ dibaca jar dengan tanda jar nya yaitu harakat kasroh di akhir kata karena ia kemasukan huruf jar yaitu مِنَ
Baca Juga :
2. I'rob Taqdiri (الإعراب التقديري)
I'rob taqdiri yaitu keadaan i'rob yang tanda i'robnya tidak nampak langsung di akhir kata, maka harakat atau tanda i'robnya dikira-kirakan. Berbeda dengan i'rob lafzi yang tanda i'robnya sangat terlihat di akhir kata.
Contoh:
جَاءَ القَاضِي
رَأيْتُ القَاضِي
مَرَرْتُ بِالقَاضِي
jika kita perhatikan ketiga kalimat di atas, seharusnya setiap kata yang kemasukan amil rofa', nashab, atau jar dibaca sesuai tata aturan i'rob, yaitu dibaca rofa' dengan dhommah, dibaca nashab dengan fathah, dan dibaca jar dengan kasroh. Tapi berbeda dengan tiga contoh kalimat di atas, yang mana tidak ada harokat di akhir kata tersebut karena kata القَاضِي adalah isim manqush yang mana terdapat yaa manqushoh di akhir katanya dan ditandai dengan huruf kasroh sebelum yaa.
Oleh karena itu, cara mengi'robnya yaitu :
جَاءَ القَاضِي
جَاءَ فِعْلُ مَاضٍ مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحَةِ
القَاضِي فَاعِلُهُ مَرْفُوْعٌ وَعَلامَةُ رَفْعِهِ ضَمَّةٌ مُقَدَّرَةٌ لِأنَّهُ اسْمُ المَنْقُوْصِ
kata القَاضِي menjadi fa'il, dibaca rofa' tanda rofa' nya adalah dhommah muqoddaroh (dhommah yang dikira-kirakan) karena termasuk isim manqush.
contoh lain terdapat pada isim maqsur. yaitu isim yang diakhiri dengan alif layinah dan ditandai dengan huruf fathah sebelumnya. contoh:
جَاءَ الفَتَى
رَأيْتُ الفَتَى
مَرَرْتُ بِالفَتَى
Sama seperti contoh sebelumnya, walaupun kata berwarna hijau di atas kemasukan amil yang berbeda, tapi dibacanya tetap sama. karena ini adalah contoh i'rob taqdiri atau dikira-kirakan tanda i'robnya.
Baca juga:
Pengertian Isim Manqush [اسم منقوص] dalam Bahasa Arab
Pengertian Isim Maqshur, Manqush, dan Isim Mamdud dalam Bahasa Arab
3. I'rob Mahalli (إعْرَابُ المَحَلِّي)
I'rob mahalli adalah suatu keadaan i'rob yang perubahan akhir katanya tidak nampak atau tertulis di akhir kata tidak juga dikira-kirakan. i'rob mahalli ini hanya terjadi pada kata-kata yang mabni (yang harokat akhirnya tidak berubah).
karena isim mabni ini tidak nampak perubahan harokat akhirnya karena harokat akhirnya tetap tidak berubah, maka ketika isim mabni dibaca i'rob rofa', nashab, jar, ataupun jazm, maka i'rob rofa', nashab, jar, dan jazm nya itu berupa i'tibar, i'robnya juga dinamakan 'i'rob mahall (اعْرَابًا مَحَلِيًّا), atau dengan i'tibar bahwa isim mabni itu dalam keadaan i'rob rofa', nashab, jar, atau jazm, maka cara mengi'robnya pun juga beda, yaitu dilihat dari keadaan i'robnya dalam sebuh kalimat.
Contoh:
جَاءَ هَؤُلَاءِ التَلَامِيْذُ
أنَتُمْ تَجْلِسُوْنَ عََلَى الكُرْسِي
jika kita perhatikan dua kalimat di atas, ada dua kata mabni yang seharusnya dibaca rofa' dengan dhommah tapi keduanya dibaca sesuai aturan mabni yaitu stuck tidak berubah harokat akhirnya. yaitu kata هَؤُلَاءِ yang tetap menggunakan harokat kasroh di akhirnya karena ia termasuk kata mabni, begitu juga dengan kata أنَتُمْ yang tetap menggunakan harokat sukun di akhirnya karena juga termasuk isim mabni.
maka jika keduanya di i'rob, cara mengi'robnya yaitu:
هَؤُلَاءِ : مَبْنِيٌّ عَلَى الكَسْرَةِ، فِيْ مَحَلِّ الرَّفْعِ فَاعِلُ جَاءَ
هَؤُلَاءِ mabni kasroh, mahal i'robnya rofa' menjadi fa'il nya جَاءَ
Baca Juga:
Isim Mu"rab dan Isim Mabni (المعرب والمبني) beserta Macam-macamnya dalam Ilmu Nahwu.
Note:
- Adapun Huruf (حروف), fi'il 'Amr (فعل الأمر), fi'il madhi (فعل الماصي), yang tidak didahului oleh adaatus syart (isim syarat) yang jazim, dan isim fi'il (أسماء الأفعال), isim suara (اسماء الأصوات), maka kesemuanya itu dihukumi لَامَحَلَّ لَهَا مِنَ الاعْرَابِ atau tidak mempunyai kedudukan i'rob dalam suatu kalimat, karena kesemuanya itu tidak berubah akhir katanya, baik secara lafadz, taqdir, maupun secara mahall.
- Adapun fi'il mudhori (فعل المضارع) yang mabni, maka i'robnya dihukumi mahalli baik ketika rofa', nashab, jar, maupun jazm, contoh seperti :
هَلْ يَكْتُبْنَ
لَنْ يَكْتُبْنَ
لَمْ يَكْتُبْنَ
ketiga kalimat di atas beda amilnya tapi pembacaan fi'il mudhorinya sama, karena ia mabni, maka dihukumi i'rob mahalli.
- Kitab Jami'ud Durus Juz 1, hal. 22-28.