Qowaidul I'lal Ke-6 (Wawu Diganti Ya karena berada di akhir kata dan Sebelumnya tidak berharakat dhommah)

اِذَا وَقَعَتِ الْوَاوُ رَابِعَةً فَصَاعِدًا فِي الطَّرْفِ وَلَمْ يَكُنْ مَاقَبْلَهَا مَضْمُوْمًا أُبْدِلَتِ الْوَاوُ يَاءً نَحْوُ يُزَكِّيْ أَصْلُهُ يُزَكِّوُ وَيُعَاطِيْ أَصْلُهُ يُعَاطِوُ

Apabila wawu menempati ujung akhir kata yang terbentuk oleh 4 huruf ataupun lebih, serta sebelum wawu tidak terdapat huruf yang berharakat dhommah, maka wawu tersebut ditukar menjadi ya’. Contoh:يُزَكِّيْ asalnyaيُزَكِّوُ sertaيُعَاطِيْ asalnyaيُعَاطِوُ.

Praktek I’ lal:

يُزَكِّيْ

يُزَكِّيْ asalnyaيُزَكِّوُ menjajaki wazanيُفَعِّلُ wau ditukar ya’, sebab terletak pada akhir kata, yang terbentuk oleh 4 huruf serta sebelumnya bukan huruf yang berharakat dhommah, hingga jadiيُزَكِّيْ

يُعَاطِيْ

يُعَاطِيْ asalnyaيُعَاطِوُ menjajaki wazanيُفَاعِلُ wau ditukar menjadi ya’, sebab terletak pada akhir kata, dari kata yang tersusun oleh 4 huruf serta sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, hingga jadiيُعَاطِيْ

Note:

مَعْطًى

مَعْطًى asalnyaمُعْطَوًا turut wazanمًفْعَلاً. wau ditukar ya’, sebab terletak pada akhir kalimah 4 huruf serta lebih dahulu bukan huruf yang didhammahkan, hingga jadiمُعْطَيًاkemudian ya’ ditukar alif sebab berharkah jatuh setelah harkah fathah, hingga menjadiمُعْطًىاْ setelah itu alif dibuang buat menolak bertemunya 2 mati ialah Alif serta Tanwin, hingga jadiمَعْطًى

Kaidah I'lal :