Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About

Keadaan Mabni Fi'il 'Amr dalam Ilmu Nahwu (أحوال بناء الأمر)

 

Kita tahu bahwa semua fi'il 'amr itu mabni atau tidak berubah harakat akhirnya, tapi dalam pembahasan kita kali ini, fi'il 'amr mempunyai bentuk mabni

Contoh Kalimat :


(1) نَظِّـفْ أسْنَانَكَ بَعْدَ الأكْلِ

Bersihkan gigimu setelah makan!


(2) إسْتَيْقِـظْـنَ مُبَكِّرَاتٍ

 Bangunlah (kalian perempuan) pagi-pagi!


(3) إفْتَـحَـنَّ كِتَابَكَ   

Bukalah (benar-benar) bukumu!


(4) اُدْعُ الطَبِيْبَ

Panggilkan dokter!


(5) ألْــقِ الشَّبَكَةَ يَاصَيَّادُ

Lemparlah jaringmu, wahai nelayan! 


(6) إفْتَـحَـا كِتَابَكُمَا

Bukalah buku kalian (berdua)!


(7) أخْرُجُـوا إلَى الحَدِيْقَةِ

Keluarlah kalian ke kebun!

Keadaan Mabni Fi'il Madhi dalam Ilmu Nahwu (أحوال بناء الفعل الماضي)

 

Jika kita melihat contoh kalimat di atas, semua fi'il di atas adalah fi'il madhi, dan jika kita ingat pada penjelasan sebelumnya bahwa semua fi'il madhi berupa kata mabni atau harakat akhirnya tetap (tidak berubah).  Macam-macam keadaan fi'il madhi dilihat dari mabninya :

Contoh Kalimat :


(1) اشْتَـدَّ البَرْدُ                                          

Dinginnya bertambah

(2) نَزَلَ المَطَرُ

Ujan telah turun

(3) أكَـلَ مَحْمُوْدٌ الخُبْزَ

Kamu sudah makan roti


***


(4) الرِّجَالُ ذَهَبُـوا

Para laki-laki  sudah pergi

(5) الأوْلَادُ لَعِبُـوا

Anak-anak sudah bermain

(6) الأمَّهَاتُ أطْعَـمْـنَ أوْلَادَهُمْ

Ibu-ibu sudah memberi makan anak-anaknya


***


(7) فَتَـحْـتُ الخِزَانَةَ

Saya sudah membuka lemari

Ketentuan dalam Fa'il / الفاعل (Subjek) dan Maf'ul Bih / المفعول به (Objek) dalam Ilmu Nahwu

Setelah kita perhatiakn kelima contoh kalimat di atas, dapat kita simpulkan bersama bahwa :  (1) Bahwasanya setiap fa'il (subjek) dan maf'ul bih (obje

 

Contoh Kalimat:


(1) يَسْقِي مُحَمَّدٌ الزَرْعَ

Muhammad Menyiram Tanaman

(2) كَتَبَ زَيْدٌ الرِسَالَةَ

Zaid Menulis Surat

(3) قَرَأَ مَحْمُوْدٌ القُرْآنَ 

Mahmud Membaca Qur'an

(4) شَهِدَ عَلِيٌّ التِّلْفَازَ

Ali Menonton TV

(5) أكَلَتْ فَاطِمَةُ المَقْرُوْنَةَ

Fatimah Memakan Mie


Note:

  • Kata yang berwarna BIRU = Fa'il (Subjek)
  • Kata yang berwarna HIJAU = Maf'ul Bih (Objek)


Keterangan :

Setelah kita perhatiakn kelima contoh kalimat di atas, dapat kita simpulkan bersama bahwa :

(1) Bahwasanya setiap fa'il (subjek) dan maf'ul bih (objek) berupa isim atau kata benda, terlihat dari ciri-ciri isim yang sudah saya sebutkan dalam postingan ( ini ), dalam contoh kalimat di atas yaitu dibaca tanwin dan kemasukan alif lam.

(2) Bahwasanya Fa'il adalah sumber dari kata kerja, artinya fa'il sangat berperan dalam terbentuknya kata kerja dalam suatu kalimat.

(3) Bahwasanya Maf'ul Bih adalah objek atau yang dikenai oleh subjek, contoh kalimat di atas : Muhammad menyiram tanaman, tanaman adalah objek yang disiram oleh muhammad. 

(4) Bahwasanya setiap Fa'il pasti akhirnya dibaca rofa', (baca lebih lanjut tentang rofa' di sini), menunjukkan bahwa fa'il itu pasti dibaca rofa' contohnya disetiap kalimat di atas, perhatikan kata

 berwarna biru : مُحَمَّدٌ , زَيْدٌ, مَحْمُوْدٌ , عَلِيٌّ , فَاطِمَةُ 

Semua kata tersebut dibaca rofa' dengan tanda rofa' dhommah.

(5) Bahwasanya setiap Maf'ul bih pasti akhirnya dibaca Nashob, (baca lebih lanjut pengertian nashob di sini ), perhatikan kata yang berwarna hijau di atas, semuanyanya dibaca Nashob ditunjukkan dengan tanda nashobnya yaitu fathah :

الزَرْعَ , الرِسَالَةَ , القُرْآنَ  , التِّلْفَازَ , المَقْرُوْنَةَ



Referensi :

  • Nahwu Wadhih Jilid 1 halaman 35.

Macam-macam Keadaan Mabni dalam Kalimat Bahasa Arab


Setelah kita mempelajari tentang mabni pada postingan saya yang ini, bahwa mabni adalah suatu keadaan harakat pada suatu huruf yang hanya memiliki satu keadaan (harakat) saja dalam segala bentuk susunan kalimat, nah, di sini kita akan membahas tentang keadaan-keadaan mabni yang harus dibaca dalam sebuah kalimat.  Contoh kata berwarna hijau pada kalimat di atas yaitu:


Contoh:

(1) كَمْ كِتَابًا فِي المَكْتَبَةِ؟

Berapa kitab yang ada di perpustakaan?

(2) بِــكَمِ اشْتَرَيْتَ قَلَمَكَ؟

Berapa harga pena yang kamu beli?

(3) كَمْ تَشْرَبُ فِي اليَوْمِ؟

Berapa kali kamu minum dalam sehari?

Ciri-ciri Fi'il Lazim (فعل اللازم) Dalam Bahasa Arab. Berikut Ini Adalah Rinciannya

Ciri-ciri Fi'il Lazim (فعل اللازم) Dalam Bahasa Arab. Berikut Ini Adalah Rinciannya


Setelah kita tahu pengertian dari fi'il lazim (Pengertian Fi'il Lazim dan Fi'il Muta'addi), dalam postingan tersebut penulis telah menyebutkan bahwa yang dinamakan fi'il lazim adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek.

pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskan bagaimana cara kita mengetahui sebuah fi'il dinamakan fi'il lazim atau bukan. 

Sebuah fi'il menjadi fi'il lazim ketika:

1. Jika fi'il tersebut mempunyai arti karakter seseorang, yaitu fi'il yang menunjukan karakter atau sifat yang melekat pada diri seseorang, contoh:

Macam-macam Keadaan I'rob: Lafzi (لفظي), Taqdiri (تقديري), dan Mahhalli (محلّي)

Macam-macam Keadaan I'rob: Lafzi (لفظي), Taqdiri (تقديري), dan Mahhalli (محلّي)



I'rob seperti yang sudah pernah penulis jelaskan pada postingan sebelumnya (Pengertian I'rob (الإِعْرَابُ) dan pembagiannya) bahwa I'rob adalah perubahan cara baca di akhir kata pada suatu kalimat karena perbedaan amal yang masuk. 

Pada postingan kali ini, penulis akan menerangkan macam-macam keadaan I'rob, yaitu ada 3 (tiga): I'rob Lafzi (لفظي), I'rob Taqdiri (تقديري), dan I'rob Mahhalli (محلّي).


1. I'rob Lafzi (الإعراب اللفظي)

I'rob lafzi adalah suatu keadaan i'rob yang jelas terlihat di akhir kata dengan perubahan cara bacanya karena perbedaan amil yang masuk. dan keadaan ini biasanya terdapat pada kata-kata yang mu'rob atau yang dapat berubah tanda baca akhir katanya, bukan yang mu'tal akhir. contoh:

خَرَجَ الأُسْتَاذُ مِنَ الْفَصْـلِ  "Seorang Guru keluar dari ruang kelas

perhatikan huruf yang berwarna biru, keduanya mempunyai cara baca yang berbeda karena perbadaan amil yang masuk. kata الأُسْتَاذُ dibaca rofa' dengan tanda rofa' nya yaitu harokat dhomah di akhir kata karena ia menjadi fa'il atau subjek. Sedangkan kata  الْفَصْـلِ    dibaca jar dengan tanda jar nya yaitu harakat kasroh di akhir kata karena ia kemasukan huruf jar yaitu مِنَ  

Baca Juga : 

I'rob Rofa dan Tanda-tandanya 

I'rob Jar dan Tanda-tandanya


2. I'rob Taqdiri (الإعراب التقديري)

I'rob taqdiri yaitu keadaan i'rob yang tanda i'robnya tidak nampak langsung di akhir kata, maka harakat atau tanda i'robnya dikira-kirakan. Berbeda dengan i'rob lafzi yang tanda i'robnya sangat terlihat di akhir kata. 

Contoh:

جَاءَ القَاضِي

رَأيْتُ القَاضِي

مَرَرْتُ بِالقَاضِي

jika kita perhatikan ketiga kalimat di atas, seharusnya setiap kata yang kemasukan amil rofa', nashab, atau jar dibaca sesuai tata aturan i'rob, yaitu dibaca rofa' dengan dhommah, dibaca nashab dengan fathah, dan dibaca jar dengan kasroh. Tapi berbeda dengan tiga contoh kalimat di atas, yang mana tidak ada harokat di akhir kata tersebut karena kata القَاضِي adalah isim manqush yang mana terdapat yaa manqushoh di akhir katanya dan ditandai dengan huruf kasroh sebelum yaa. 

Oleh karena itu, cara mengi'robnya yaitu :

جَاءَ القَاضِي  

جَاءَ فِعْلُ مَاضٍ مَبْنِيٌّ عَلَى الفَتْحَةِ 

القَاضِي فَاعِلُهُ مَرْفُوْعٌ وَعَلامَةُ رَفْعِهِ ضَمَّةٌ مُقَدَّرَةٌ لِأنَّهُ اسْمُ المَنْقُوْصِ

kata القَاضِي menjadi fa'il, dibaca rofa' tanda rofa' nya adalah dhommah muqoddaroh (dhommah yang dikira-kirakan) karena termasuk isim manqush. 

contoh lain terdapat pada isim maqsur. yaitu isim yang diakhiri dengan alif layinah dan ditandai dengan huruf fathah sebelumnya. contoh:

جَاءَ الفَتَى

رَأيْتُ الفَتَى

مَرَرْتُ بِالفَتَى

Sama seperti contoh sebelumnya, walaupun kata berwarna hijau di atas kemasukan amil yang berbeda, tapi dibacanya tetap sama. karena ini adalah contoh i'rob taqdiri atau dikira-kirakan tanda i'robnya.


Baca juga: 

Pengertian Isim Manqush [اسم منقوص] dalam Bahasa Arab

Pengertian Isim Maqshur, Manqush, dan Isim Mamdud dalam Bahasa Arab


3. I'rob Mahalli (إعْرَابُ المَحَلِّي)

I'rob mahalli adalah suatu keadaan i'rob yang perubahan akhir katanya tidak nampak atau tertulis di akhir kata tidak juga dikira-kirakan. i'rob mahalli ini hanya terjadi pada kata-kata yang mabni (yang harokat akhirnya tidak berubah).

karena isim mabni ini tidak nampak perubahan harokat akhirnya karena harokat akhirnya tetap tidak berubah, maka ketika isim mabni dibaca i'rob rofa', nashab, jar, ataupun jazm, maka i'rob rofa', nashab, jar, dan jazm nya itu berupa i'tibar, i'robnya juga dinamakan 'i'rob mahall (اعْرَابًا مَحَلِيًّا), atau dengan i'tibar bahwa isim mabni itu dalam keadaan i'rob rofa', nashab, jar, atau jazm, maka cara mengi'robnya pun juga beda, yaitu dilihat dari keadaan i'robnya dalam sebuh kalimat.

Contoh:

جَاءَ هَؤُلَاءِ التَلَامِيْذُ

أنَتُمْ تَجْلِسُوْنَ عََلَى الكُرْسِي

jika kita perhatikan dua kalimat di atas, ada dua kata mabni yang seharusnya dibaca rofa' dengan dhommah tapi keduanya dibaca sesuai aturan mabni yaitu stuck tidak berubah harokat akhirnya. yaitu kata  هَؤُلَاءِ  yang tetap menggunakan harokat kasroh di akhirnya karena ia termasuk kata mabni, begitu juga dengan kata أنَتُمْ   yang tetap menggunakan harokat sukun di akhirnya karena juga termasuk isim mabni.

maka jika keduanya di i'rob, cara mengi'robnya yaitu:

هَؤُلَاءِ : مَبْنِيٌّ عَلَى الكَسْرَةِ، فِيْ مَحَلِّ الرَّفْعِ فَاعِلُ جَاءَ

 هَؤُلَاءِ  mabni kasroh, mahal i'robnya rofa' menjadi fa'il nya جَاءَ       


Baca Juga:

Isim Mu"rab dan Isim Mabni (المعرب والمبني) beserta Macam-macamnya dalam Ilmu Nahwu.


Note:

  • Adapun Huruf (حروف), fi'il 'Amr (فعل الأمر), fi'il madhi (فعل الماصي), yang tidak didahului oleh adaatus syart (isim syarat) yang jazim, dan isim fi'il (أسماء الأفعال), isim suara (اسماء الأصوات), maka kesemuanya itu dihukumi لَامَحَلَّ لَهَا مِنَ الاعْرَابِ atau tidak mempunyai kedudukan i'rob dalam suatu kalimat, karena kesemuanya itu tidak berubah akhir katanya, baik secara lafadz, taqdir, maupun secara mahall. 
  • Adapun fi'il mudhori (فعل المضارع) yang mabni, maka i'robnya dihukumi mahalli baik ketika rofa', nashab, jar, maupun jazm, contoh seperti :
    هَلْ يَكْتُبْنَ
    لَنْ يَكْتُبْنَ
    لَمْ 
    يَكْتُبْنَ
    ketiga kalimat di atas beda amilnya tapi pembacaan fi'il mudhorinya sama, karena ia mabni, maka dihukumi i'rob mahalli.
Demikian lah pembahasan tentang macam-macam keadaan i'rob dalam bahasa Arab, semoga bermanfaat. Amin



Referensi:
  • Kitab Jami'ud Durus Juz 1, hal. 22-28.