Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
loading...

Ketentuan dalam Fa'il / الفاعل (Subjek) dan Maf'ul Bih / المفعول به (Objek) dalam Ilmu Nahwu

Setelah kita perhatiakn kelima contoh kalimat di atas, dapat kita simpulkan bersama bahwa :  (1) Bahwasanya setiap fa'il (subjek) dan maf'ul bih (obje

 

Contoh Kalimat:


(1) يَسْقِي مُحَمَّدٌ الزَرْعَ

Muhammad Menyiram Tanaman

(2) كَتَبَ زَيْدٌ الرِسَالَةَ

Zaid Menulis Surat

(3) قَرَأَ مَحْمُوْدٌ القُرْآنَ 

Mahmud Membaca Qur'an

(4) شَهِدَ عَلِيٌّ التِّلْفَازَ

Ali Menonton TV

(5) أكَلَتْ فَاطِمَةُ المَقْرُوْنَةَ

Fatimah Memakan Mie


Note:

  • Kata yang berwarna BIRU = Fa'il (Subjek)
  • Kata yang berwarna HIJAU = Maf'ul Bih (Objek)


Keterangan :

Setelah kita perhatiakn kelima contoh kalimat di atas, dapat kita simpulkan bersama bahwa :

(1) Bahwasanya setiap fa'il (subjek) dan maf'ul bih (objek) berupa isim atau kata benda, terlihat dari ciri-ciri isim yang sudah saya sebutkan dalam postingan ( ini ), dalam contoh kalimat di atas yaitu dibaca tanwin dan kemasukan alif lam.

(2) Bahwasanya Fa'il adalah sumber dari kata kerja, artinya fa'il sangat berperan dalam terbentuknya kata kerja dalam suatu kalimat.

(3) Bahwasanya Maf'ul Bih adalah objek atau yang dikenai oleh subjek, contoh kalimat di atas : Muhammad menyiram tanaman, tanaman adalah objek yang disiram oleh muhammad. 

(4) Bahwasanya setiap Fa'il pasti akhirnya dibaca rofa', (baca lebih lanjut tentang rofa' di sini), menunjukkan bahwa fa'il itu pasti dibaca rofa' contohnya disetiap kalimat di atas, perhatikan kata

 berwarna biru : مُحَمَّدٌ , زَيْدٌ, مَحْمُوْدٌ , عَلِيٌّ , فَاطِمَةُ 

Semua kata tersebut dibaca rofa' dengan tanda rofa' dhommah.

(5) Bahwasanya setiap Maf'ul bih pasti akhirnya dibaca Nashob, (baca lebih lanjut pengertian nashob di sini ), perhatikan kata yang berwarna hijau di atas, semuanyanya dibaca Nashob ditunjukkan dengan tanda nashobnya yaitu fathah :

الزَرْعَ , الرِسَالَةَ , القُرْآنَ  , التِّلْفَازَ , المَقْرُوْنَةَ



Referensi :

  • Nahwu Wadhih Jilid 1 halaman 35.