Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About

Keadaan Nashab Fi'il Mudhori dengan An Al-Mudhmaroh Setelah Huruf Lam Ta'lil

Keadaan Nashab Fi'il Mudhori dengan An Al-Mudhmaroh Setelah Huruf Lam Ta'lil


Contoh kalimat :

Dengan Lam Ta'lil dan An Al-Mudhmaroh

       Dengan lam Ta'lil

No.

جَلَسْتُ لِأنْ تَسْتَرِيْحَ

جَلَسْتَ لِـتَسْتَرِيْحَ

.1

يَجْتَهِدُ الطُلَّابُ لِأنْ يَنْجَحَ

يَجْتَهِدُ الطُلَّابُ لِـيَنْجَحَ

.2

بَنَيْنَا بَيْتًا لِأنْ نَسْكُنَ فِيْهِ

Pengertian Lam Juhud dalam Ilmu Nahwu (لام الجحود)

 

Pengertian Lam Juhud dalam Ilmu Nahwu (لام الجحود)

Pada postingan sebelumnya kita telah belajar tentang lam ta’lil, pembahasan selanjutnya tentang huruf yang menashabkan fi’il mudhori yaitu lam juhud.

Pengertian Lam Ta'lil (لام التعليل) dalam Ilmu Nahwu

Pengertian Lam Ta'lil (لام التعليل) dalam Ilmu Nahwu


Pengertian Lam Ta’lil (تعريف لام التعليل)

Lam Ta’lil yaitu lam yang berharakat kasroh  yang menunjukkan makna ta’lil (sebab maupun alasan). jika kata setelah lam ta’lil berupa isim atau kata benda, maka isim tersebut harus dibaca jar, karena lam ta’lil termasuk juga huruf jar.

Contoh:

Keadaan I'rob Mahhali (الإعراب المحلّي) dalam Ilmu Nahwu

Jika kita perhatikan kata "أنْتَ " pada kalimat pertama, kata tersebut menjadi mubtada, dan lazimnya mubtada, harusnya dibaca rofa' dengan dhommah, seperti penjelasan saya di postingan ini (Pengertian Mubtada khobar), namun kata "أنْتَ" tetaplah dibaca fathah karena memang mabni fathah, maka jika dii'rob:

 Contoh :


(1) أنْتَ رَجُلٌ نَشِيْطٌ

Kamu adalah seorang lelaki yang rajin

(2) سَاعَدْتُ هَؤُلَاءِ الطُلَّابِ

Saya membantu para siswa itu

(3) نَظَرْتُ إلَى هَذَا الْبَيْتِ

Saya melihat rumah ini

Keadaan Mabni Fi'il Mudhori dalam Nahwu (أحوال بناء المضارع)

Jika kita lihat contoh kalimat di atas, pada contoh pertama dan kedua yaitu لَنَسْتَمِـعَـنَّ  dan  لَأَذْهَـبَـنَّ kita lihat keduanya terdapat nun taukid di akhir kata, yaitu nun bertasydid "ـنَّ", sedangkan harakat akhir fi'il mudhori keduanya adalah berharakat fathah "لَأَذْهَـبَـ & لَنَسْتَمِـعَـ " yaitu
Contoh :

 

(1) لَنَسْتَمِـعَـنَّ النَّصِيْحَةَ

Kami pasti mendengarkan nasihat

(2) لَأَذْهَـبَـنَّ مُبَكِّرًا

Saya pasti berangkat pagi-pagi

(3) النِّسَاءُ يَسْتَمِـعْـنَ النَّصِيْحَةَ

Para perempuan sedang mendengarkan nasehat

(4) الطَّالِبَاتُ يَذْهَبْنَ

Para siswi sedang berangkat