Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
loading...

Pengertian Lam Juhud dalam Ilmu Nahwu (لام الجحود)

 

Pengertian Lam Juhud dalam Ilmu Nahwu (لام الجحود)

Pada postingan sebelumnya kita telah belajar tentang lam ta’lil, pembahasan selanjutnya tentang huruf yang menashabkan fi’il mudhori yaitu lam juhud.

Pengertian Lam Ta'lil (لام التعليل) dalam Ilmu Nahwu

Pengertian Lam Ta'lil (لام التعليل) dalam Ilmu Nahwu


Pengertian Lam Ta’lil (تعريف لام التعليل)

Lam Ta’lil yaitu lam yang berharakat kasroh  yang menunjukkan makna ta’lil (sebab maupun alasan). jika kata setelah lam ta’lil berupa isim atau kata benda, maka isim tersebut harus dibaca jar, karena lam ta’lil termasuk juga huruf jar.

Contoh:

Keadaan I'rob Mahhali (الإعراب المحلّي) dalam Ilmu Nahwu

Jika kita perhatikan kata "أنْتَ " pada kalimat pertama, kata tersebut menjadi mubtada, dan lazimnya mubtada, harusnya dibaca rofa' dengan dhommah, seperti penjelasan saya di postingan ini (Pengertian Mubtada khobar), namun kata "أنْتَ" tetaplah dibaca fathah karena memang mabni fathah, maka jika dii'rob:

 Contoh :


(1) أنْتَ رَجُلٌ نَشِيْطٌ

Kamu adalah seorang lelaki yang rajin

(2) سَاعَدْتُ هَؤُلَاءِ الطُلَّابِ

Saya membantu para siswa itu

(3) نَظَرْتُ إلَى هَذَا الْبَيْتِ

Saya melihat rumah ini

Keadaan Mabni Fi'il Mudhori dalam Nahwu (أحوال بناء المضارع)

Jika kita lihat contoh kalimat di atas, pada contoh pertama dan kedua yaitu لَنَسْتَمِـعَـنَّ  dan  لَأَذْهَـبَـنَّ kita lihat keduanya terdapat nun taukid di akhir kata, yaitu nun bertasydid "ـنَّ", sedangkan harakat akhir fi'il mudhori keduanya adalah berharakat fathah "لَأَذْهَـبَـ & لَنَسْتَمِـعَـ " yaitu
Contoh :

 

(1) لَنَسْتَمِـعَـنَّ النَّصِيْحَةَ

Kami pasti mendengarkan nasihat

(2) لَأَذْهَـبَـنَّ مُبَكِّرًا

Saya pasti berangkat pagi-pagi

(3) النِّسَاءُ يَسْتَمِـعْـنَ النَّصِيْحَةَ

Para perempuan sedang mendengarkan nasehat

(4) الطَّالِبَاتُ يَذْهَبْنَ

Para siswi sedang berangkat

Keadaan Mabni Fi'il 'Amr dalam Ilmu Nahwu (أحوال بناء الأمر)

 

Kita tahu bahwa semua fi'il 'amr itu mabni atau tidak berubah harakat akhirnya, tapi dalam pembahasan kita kali ini, fi'il 'amr mempunyai bentuk mabni

Contoh Kalimat :


(1) نَظِّـفْ أسْنَانَكَ بَعْدَ الأكْلِ

Bersihkan gigimu setelah makan!


(2) إسْتَيْقِـظْـنَ مُبَكِّرَاتٍ

 Bangunlah (kalian perempuan) pagi-pagi!


(3) إفْتَـحَـنَّ كِتَابَكَ   

Bukalah (benar-benar) bukumu!


(4) اُدْعُ الطَبِيْبَ

Panggilkan dokter!


(5) ألْــقِ الشَّبَكَةَ يَاصَيَّادُ

Lemparlah jaringmu, wahai nelayan! 


(6) إفْتَـحَـا كِتَابَكُمَا

Bukalah buku kalian (berdua)!


(7) أخْرُجُـوا إلَى الحَدِيْقَةِ

Keluarlah kalian ke kebun!

Keadaan Mabni Fi'il Madhi dalam Ilmu Nahwu (أحوال بناء الفعل الماضي)

 

Jika kita melihat contoh kalimat di atas, semua fi'il di atas adalah fi'il madhi, dan jika kita ingat pada penjelasan sebelumnya bahwa semua fi'il madhi berupa kata mabni atau harakat akhirnya tetap (tidak berubah).  Macam-macam keadaan fi'il madhi dilihat dari mabninya :

Contoh Kalimat :


(1) اشْتَـدَّ البَرْدُ                                          

Dinginnya bertambah

(2) نَزَلَ المَطَرُ

Ujan telah turun

(3) أكَـلَ مَحْمُوْدٌ الخُبْزَ

Kamu sudah makan roti


***


(4) الرِّجَالُ ذَهَبُـوا

Para laki-laki  sudah pergi

(5) الأوْلَادُ لَعِبُـوا

Anak-anak sudah bermain

(6) الأمَّهَاتُ أطْعَـمْـنَ أوْلَادَهُمْ

Ibu-ibu sudah memberi makan anak-anaknya


***


(7) فَتَـحْـتُ الخِزَانَةَ

Saya sudah membuka lemari